Baca Juga : Di Kota Kuno Ini, Bayi Baru Lahir Langsung Diseleksi Sebagai Spartan dengan Cara Dilemparkan ke Dalam Lubang
Kasbani merekomendasikan agar di sekitar lokasi lubang berbentuk lingkaran itu dibuat batas-batas pengaman di sekitar terjadinya amblasan.
"Kemudian, saluran atau terowongan air yang masih tersisa juga agar dibuka atau dibuat kontruksi yang memadai," ujarnya saat dihubungi, Jumat (7/9) malam.
Kasbani menjelaskan, secara morfologi, daerah bencana secara umum merupakan kaki lereng Gunung Gede Pangrango dengan kemiringan lereng landai-menengah.
Berdasarkan peta geologi lembar Bogor, Jawa, yang dibuat oleh A C Effendi, pada 1998, batuan penyusun di daerah bencana berupa endapan lebih tua, lahar dan lava, basal andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda (Qvpo).
Lalu, berdasarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Sukabumi, daerah bencana termasuk zona kerentanan gerakan tanah menengah.
"Pada zona ini memang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," katanya.
Karena itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi amblasan agar selalu waspada.
Baca Juga : Jonatan Christie Suka Wanita yang Lebih Tua: Ini Alasan Banyak Pria Suka Wanita yang Lebih Dewasa
Apabila amblasan meluas, masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Masyarakat juga diimbau agar selalu mengikuti arahan aparat pemerintah daerah setempat," ujar Kasbani. (Yongky Yulius)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Ini Rekomendasi PVMBG Soal Lubang yang Tiba-tiba Muncul di Kadudampit Sukabumi".
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR