Advertorial

'Olahraga Ini Enggak Bikin Item', Alasan Jonatan Christie Memilih Bulutangkis

Moh. Habib Asyhad
Masrurroh Ummu Kulsum
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Jonantan Christie alias Jojo belum juga meredup namanya meski gelaran Asian Games 2018 telah usai.

Pantas saja, Jojo berhasil membuat Indonesia bangga atas raihan medali emas di nomor tunggal putra setelah di final mengalahkan pebulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen, yang rangking dunianya jauh di atasnya.

Setelah 12 tahun lamanya Indonesia absen tidak mendapat emas di nomor ini, Jojo melanjutkan prestasi yang ditorehkan seniornya Taufik Hidayat pada 2002 dan 2006 lalu.

Seperti kebanyakan atlet profesional lainnya, sudah sejak kecil Jojo menekuni olahraga ini. Tepatnya saat usianya masih enam tahun.

Baca Juga : Meski Dapat Medali Emas Asian Games, Ranking Dunia Jonatan Christie Ternyata Masih di Bawah Anthony Ginting

Saat masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar 07 Tanjung Duren, Jakarta, Jojo mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis.

Ada beberapa pilihan ekstrakurikuler yang dapat ia ikuti waktu itu, bola basket, sepakbola, dan taekwondo.

Namun sang ayah, Andreas Adi Siswa, menginginkan anaknya untuk mengikuti bulutangkis. Alasannya, latihan bulu tangkis diadakan di dalam ruangan.

“Papa maunya saya ikut bulutangkis saja karena takut kulit anaknya hitam kalau ikut cabang olahraga basket, sepakbola atau taekwondo,” kata Jojo seperti dikutip dari Kompasiana.com.

Hingga masuk klub PB Tangkas bahkan masuk pelatnas, sang ayah selalu setia menemani Jojo latihan.

Pesan yang disampaikan ayahnya pun begitu tertanam pada diri Jojo.

Ayahnya pernah mengatakan seperti dikutip dari Kompasiana.com, "Apabila kamu ingin menjadi atlet berprestasi, kamu harus berlatih keras dan itu dimulai dari sekarang. Ini bukan untuk papa dan mama, melainkan untuk masa depan kamu,"

Buah dari kesabaran dan dukungan orangtua Jojo pun terbayar, kini Jojo tidak hanya membanggakan keluarganya tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Sebuah rumah pun berhasil di bangun Jojo untuk keluarganya di kawasan Jakarta Timur.

Baca Juga : Laku Rp400 Juta dan Jadi Sorotan Media Asing, Ini Cerita Kaus Jonatan Christie

Tangis bahagia pun diungkapkan ibunda Jojo Marlanti Djaja atau akrab disapa Dewi Jojo bisa merenovasi rumah keluarganya.

Uang bonus Rp1,8 miliar dari perolehan medali emas di nomor tunggal putra dan perak di beregu putra juga tak digunakan Jojo untuk foya-foya.

Ia menggunakan sebagian uang itu untuk membangun masjid dan sekolah darurat di Lombok.

Jojo akan datang sendiri ke Lombok untuk meninjau serta memberikan bantuan secara langsung sepulangnya dari Korea Open 2018 yang akan berlangsung 24 - 30 September 208 ini.

Semangat Jo, kamu membuktikan doa dan dukungan orangtua adalah kunci kesuksesan seorang manusia.

Baca Juga : Mengintip Selera Jonatan, Ihsan, dan Ginting Terhadap Wanita, Jonatan Suka yang Lebih Tua!

Artikel Terkait