“Wanita sebenarnya menginginkan dirinya lebih dipedulikan, namun terkadang peran sebagai istri dan ibu membuat mereka harus menahan keinginan terpendam tersebut,” ujar konselor profesional berlisensi, Tasha Holland-Kornegay, PhD.
Perceraian lebih berat bagi wanita
Tasha mengungkapkan, proses perceraian tidak hanya memisahkan seorang wanita dengan pasangan hidupnya tapi juga membantu wanita berkembang secara individual.
Selama proses perceraian, wanita belajar mengatasi emosi atau mungkin keuangan dalam rumah tangganya.
“Perceraian sepenuhnya membuat seseorang menjadi sosok baru yang bebas memprioritaskan apa yang menjadi keinginan terpendamnya dalam waktu lama. Perceraian bisa jadi pencerahan bagi sebagian wanita untuk mengeksplorasi kelebihan dirinya,” tambah Tasha.
Karena itu Tasha sangat menekankan, setelah melewati tahap perceraian, keputusan untuk menikah atau tidak menikah lagi hendaknya tidak harus ditentukan secara terburu-buru.
Luangkan waktu untuk mengenal dan mempertimbangkan secara matang apa pun yang berkaitan dengan kebahagiaan untuk diri sendiri dan kehidupan percintaan kita.
Adapun, saran terbaik adalah dengan tidak membiarkan rasa sakit dan kecewa di masa lalu menentukan kita di masa depan. (Ridho Nugroho/ Tabloid Nova)
Baca Juga : Menteri Keuangan Malaysia Dituduh Korupsi, Menteri Keuangan Indonesia Malah Banyak Prestasi
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR