Dalam sebuah wawancara dengan National Geographic, Jeff Masters, pendiri Weather Underground, menyarankan untuk menghindari aktivitas berat dan berlindung dari sinar Matahari.
Masters mengatakan, korban bencana juga perlu menutupi kulitnya dengan pakaian ‘ringan’ yang memperlambat evaporasi. Selain itu, mengenakan topi, kacamata dan sarung tangan bisa membantu menghindari paparan Matahari.
3. Simpan makanan yang tahan lama
Pemadaman listrik bisa berlangsung selama beberapa hari saat bencana alam. Jadi, pastikan Anda memiliki stok makanan kaleng atau makanan kering yang tidak memerlukan kulkas.
Sementara itu, makanan yang disimpan di lemari es atau freezer bisa menjadi berbahaya tanpa listrik. Sebab, bakteri akan mulai muncul pada suhu 40-140 derajat celsius.
The Federal Emergency Management Agency (FEMA) menyarankan untuk menyimpan makanan yang setidaknya tahan selama tiga hari, Misalnya kornet, sayuran, bar protein, sereal, selai kacang, dan buah kering.
Anda tidak boleh makan apa pun dari kaleng yang telah penyok, menggembung atau berkarat. Buang semua makanan yang sudah terkena air kotor.
4. Gunakan radio
Salah satu daftar perlengkapan untuk menghadapi bencana alam yang direkomendasikan FEMA adalah radio bertenaga baterai. Jika jaringan seluler mati, maka radio bisa menjadi sumber komunikasi yang menyediakan informasi berharga – termasuk perintah evakuasi dan tempat perlindungan terdekat.
5. Lindungi pakaian
Tim MacWelch, ahli bertahan hidup, mengatakan bahwa saat berada di lokasi lembap dan basah, melindungi pakaian dari air adalah cara terbaik untuk tetap hangat. Berbagai barang seperti kertas, daun, bahkan bubble wrap, juga bisa digunakan untuk menjaga tubuh dari udara dingin dan hipotermia.
6. Hindari melangkah ke perairan
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR