Beberapa sarjana matematika kenamaan telah gagal memecahkannya. Kemudian ia mengadakan semacam sayembara untuk memecahkan dua soal itu dalam jangka waktu enam bulan. Seluruh ahli matematika Eropa darat maupun Inggris dikiriminya.
Tanggal 29 Januari 1697 Newton menerima formulir sayembara. Langsung kedua soal itu dikerjakannya. Keesokan harinya penyelesaian kedua soal itu telah diserahkan pada Presiden Royal Society. Atas permintaan Newton penyelesaian itu dikirim ke Perancis secara anonim (tanpa nama).
Bernouilli hanya tahu bahwa jawab sayembara yang diterima jauh sebelum batas waktunya itu, ternyata benar. Sedang tentang siapa pengirimnya, cukup lama ia hanya dapat mengira-ngira saja.
Gadis kecil dan Prof, Einstein
Di Princeton, New Jersey, rumah Prof. Einstein terletak kira-kira dua kilometer dari kantornya. Pagi dan petang, hujan atau tidak, panas atau dingin, pulang pergi Einstein selalu jalan kaki. Dengan mengenakan jas abu-abu kasar, atau dengan jaket kulit coklatnya yang telah tua. Tanpa payung, tanpa topi, dan tanpa kaos kaki.
Baca Juga : Inilah Kurt Gödel, Sahabat Einstein yang Membiarkan Dirinya Kelaparan Hingga Mati karena Paranoia
Meskipun alam pikiran Einstein selama perjalanan selalu melayang-layang jauh, dan kelihatannya tidak suka didekati, beberapa pemberani mencoba pula mendekat dan menegurnya.
Diantara para pemberani ini adalah seorang gadis kecil, murid sekolah umur 12 tahun. Tiap pulang sekolah ia selalu menemui Einstein yang tengah pulang dari kantor. Gadis kecil murid sekolah dan sarjana fisika terbesar berusia lanjut ini kelihatan sangat akrab. Tiap petang selalu dapat menggunakan waktu beberapa menit bersama-sama.
Ibu gadis kecil jadi keheran-heranan tidak mengerti. Suatu ketika ia memberanikan diri menemui Einstein dan bertanya, “Soal apa pula yang tuan perbincangkan tiap-tiap sore itu?"
Einstein menjawab sambil tertawa, “Dia membawakan kue-kue dan saya mengerjakan soal-soal hitung pekerjaan rumahnya.”
Baca Juga : Disebut Sebagai Orang Terpintar di Dunia, Otak Einstein Masih Disimpan dalam Guci
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR