Juga perlu dipertanyakan lebih jauh tentang penggunaan zat-zat tambahan dan kesegaran makanan yang diolah di dapur sentral.
Baca juga: Selalu Lapar? Makan yang Lebih Umami
Pemecahan masalah itu memerlukan dana dan perlengkapan yang memadai. Padahal kini keduanya terbatas. Karena itu para guru maupun ahli diit mencurahkan segenap kemampuan mereka untuk menjaga agar program makan siang di sekolah tetap berjalan lancar.
Satu contoh yang baik sekali ditunjukkan oleh SD Otsuna di Yokohama, yang telah memperoleh penghargaan dari menteri pendidikan Jepang atas keberhasilannya melaksanakan program ini.
Di SD Otsuna anak-anak dan berbagai kelas melakukan acara makan siang bersama-sama dalam satu ruangan besar. Tujuannya yaitu memantapkan kembali hubungan antara anak-anak yang lebih tua dengan yang lebih muda dan sebaliknya, yang pada tahun-tahun terakhir ini nampak semakin luntur saja.
Ternyata hasilnya anak-anak yang lebih tua sadar akan kodratnya mengasuh anak-anak yang lebih muda. Suasana akrab yang timbul dari kebersamaan itu membangkitkan selera makan anak-anak.
Makan siang di sekolah bagi anak-anak merupakan salah satu dari enam acara makan bagi orang Jepang dalam satu hari.
Kini program itu menjadi salah satu bagian dari kurikulum pendidikan anak-anak di Jepang, yang tampaknya tak bisa tidak dilaksanakan, karena program itu berperan penting dalam pendidikan mereka.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR