Intisari-Online.com - Maraknya aksi teror di berbagai belahan dunia telah membuat negara-negara maju, seperti China, menyiapkan diri menghadapi serangan teroris menggunakan senjata khusus.
(Baca juga: Menakjubkan, Drone Ini Berhasil Rekam Aktivitas Paus Biru Langka saat Menerjang Sekelompok Udang)
Setelah sekitar satu tahun memproduksi drone atau UAV bersenjata dan sudah melalui berbagai tahap uji coba, industri militer Tiongkok, China Aerospace Sience and Technology Corporation (CASC), menyatakan drone Caihong 5 (CH-5) dalam kondisi siap tempur.
Penampilan drone yang secara fisik mirip dengan drone produksi AS, MQ-9 Reaper itu untuk pertama kalinya ditampilkan ke publik pada acara 11th China International Aviation & Aerospace Exhibition di kota Zhuhai bulan November 2016 tahun lalu.
Drone CH-5 ditampilkan dalam kondisi dilengkapi semua persenjataan dan siap dikirim ke medan tempur.
Menurut para ahli drone dari CASC, CH-5 yang merupakan drone Medium-Attitude Long Endurance (MALE) itu memiliki wingspan sepanjang 21 meter bisa membawa muatan hingga 1.200 kg.
(Baca juga: Waspadalah, dalam Kondisi Perang, Korut Bisa Menyerang Pakai Drone Bersenjata Kimia)
Dengan kemampuan angkut seberat itu CH-5 bisa membawa 16 rudal udara ke darat, termasuk rudal udara ke darat berpemandu laser Lan Jian 7 (Blue Arrow7), bom berpemandu laser TG 100 laser/INS/GPS, dan rudal antitank AR-1/HJ-10.
Sedangkan untuk maximum take off weight UAV CH-5, bobot total CH-5 bisa lebih dari tiga ton.
Sebagai UAV bersenjata yang diprogram untuk menghantam target jarak jauh (long endurance), jelajah terbang CH-5 yang dipandu oleh sistem komunikasi melalui satelit bisa mencapai 10.000 km.
Kemampuan jelajah terbang dengan menggunakan bahan bakar khusus, Heavy Fuel Engine (HFE) bisa selama 120 jam dan kecepatan terbang maksimalnya adalah 300km/jam pada ketinggian 30.000 kaki.
(Baca juga: Dari Lindungi Pesawat Hingga Selamatkan Nyawa, Inilah 5 Fungsi Drone yang Sangat Keren)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR