Suatu perintah pada Jendral Ismay: “Singapura harus dipertahankan sampai titik darah terakhir". Penyerahan diri tidak bisa dipertimbangkan dan penguasa tertinggi, staf maupun perwiranya diharapkan akan mati di tempat.
Tak jauh dari situ dapat dilihat coret-coret yang dibuat Churchill dan Attlee selama sidang kabinet peperangan: gambarnya terutama kepala dan burung. Pada akhir perang ada catatan pedas pada kementerian luar negeri tentang penggunaan nama-nama asing.
Konstantinopel tidak boleh diganti dengan Istambul, Anggora (terkenal karena nama kucing Angora) menjadi Angkara, “selama saya masih berkuasa".
Alasannya karena “nama asing itu ialah untuk orang Inggeris dan bukan orang Inggeris untuk nama-nama asing", katanya.
Baca juga: Hujan Jarum, Rencana Ambisius Inggris untuk Menebar Kematian di Atas Pasukan Nazi
Churchill sebagai orang swasta digambarkan dalam foto-foto dengan isteri, keluarga, anjing, kucing dan kuda, surat-surat pribadi dan sejumlah besar hasil lukisannya. Tempat kerjanya malahan ditiru dengan palet, pensil, cat, kacamata dan gelas.
Yang dilukis umumnya pemandangan alam, yang sekarang masih dipamerkan dalam pameran musim panas akademi seni kerajaan. Selama hidupnya pemenang hadiah Nobel kesusasteraan tahun 1953 ini telah menulis 55 jilid buku.
Pertama ia mulai dengan kisah perang dunia I dan II. Namun di antaranya juga ada roman ”Savrola" dan naskah film tentang pemerintahan Raja George V.
Kucing dan Singa
Baca juga: Monarki Inggris Memang Kaya Raya, tapi Kekayaan Keluarga Kerajaan Arab Saudi 16 Kali Lipatnya
Akhirnya kita bisa nonton pakaian, hadiah-hadiah dan peninggalan-peninggalan lain dari seorarag besar. Misalnya ada meja tulis dari Disraeli yang diberi oleh seorang pendukungnya tahun 1945, sampai sepatu rumah yang dibordir dengan benang perak dengan monogram WSC.
Selain itu ada baju hitam dengan mas dari ayahnya Lord Randolph Churchill waktu menjadi kepala pembendaharaan negara dan kemudian anaknya sebagai ketua Universitas Bristol.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR