Intisari-Online.com - Pada tahun 1985 sebuah kapa pesiar mewah Italia, Archille Lauro yang tengah berlayar di Laut Mediterania dan berpenumpang 80 orang serta 340 kru kapal dibajak oleh empat pejuang Palestina.
Empat pembajak yang sukses menyelundup ke kapal menyaru sebagai penumpang resmi.
(Baca juga: Pembajakan Pesawat Afriqiyah, 118 Orang Masih Tersandera)
Mereka mempersenjatai diri dengan senapan mesin buatan buatan Soviet, granat dan bom bensin.
Aksi pembajak dimulai dengan menembakkan senapan mesin ke atap dan dinding kapal ketika para penumpang tengah berkumpul.
Rentetan tembakan itu segera menyadarkan jika para penumpang sedang terancam bahaya.
Pembajak segera mengaku sebagai gerilyawan PLO dan menuntut agar 40 rekan mereka yang ditahan oleh Israel segera dibebaskan. Teror pembajak dilakukan dengan mencari penumpang berwarga negara AS dan Israel.
Untuk menunjukkan keseriusan ancamannya, pembajak kemudian menembak mati seorang warga AS, Leon Kinghoffer. Pembunuhan pria berusia 69 tahun dan memakai kursi roda itu langsung membuat para penumpang lainnya ketakutan.
(Baca juga: FBI Menutup Kasus Pembajakan Pesawat yang Menjadi Salah Satu Misteri Terbesar di Amerika Serikat)
Pembajak lalu mengancam akan meledakkan kapal dan membunuhi para penumpang jika tuntutannya tak segera dipenuhi. Pembajak juga memaksa kapal Archille Lauro untuk berlayar menuju pelabuhan Port Said, Mesir.
AS yang mengetahui aksi pembajakan itu dan ada korban dari warganya, segera bereaksi.
Kapal perang AL AS, USS Saratoga yang sedang berlayar menuju Albania segera dikontak dan diperintahkan untuk mengatasi pembajakan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR