Advertorial

Tertarik Beli Rusun di Gedung Wisma Atlet Kemayoran? Siapkan Dana Sebanyak Ini, Ya!

Intisari Online
,
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Siapa yang tak kesengsem memiliki hunian di tengah kota, dikelilingi sejumlah fasilitas mentereng, dan akses yang mudah dijangkau serta dekat dengan tempat kerja?

Wisma Atlet Kemayoran punya semua empat faktor itu yang sangat diidamkan para pencari rumah.

Hanya, tempat tinggal sementara untuk para atlet Asian Games 2018, dan Paragames 2018 ini belum diputuskan apakah akan dijual secara komersial menjadi rumah susun milik (rusunami), atau tetap sesuai peruntukkan sebagai rumah susun sewa (rusunawa).

Keputusan akhir soal peruntukkan ini berada di tangan Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran Kementerian Sekretariat Negara.

Kalau pun akan dialihfungsikan sebagai rusunami, maka perlu adanya perubahan Instruksi Presiden (Inpres).

Sebab, dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 diatur peruntukkannya pascaseluruh kegiatan olahraga berakhir, yaitu sebagai rusunawa.

Lepas dari itu, berapa harga yang pantas untuk Wisma Atlet Kemayoran ini jika nanti dilepas ke pasar secara komersial?

Menurut Direktur Riset Savills Indonesia Anton Sitorus harga jual ideal adalah Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi atau sekitar Rp720 juta - Rp900 juta.

Baca Juga:Punya Garis Tangan Langka Berbentuk M? Ternyata Ada 'Makna Khusus' tentang Diri Anda di Baliknya

Harga ini relatif bisa diakomodasi kalangan masyarakat menengah. Tidak terlalu mahal, juga bukan untuk kelas subsidi.

Terlebih di sekelilingnya terdapat apartemen kelas menengah atas yang harga jualnya sudah berada di kisaran Rp 30 juta hingga Rp 45 juta per meter persegi.

Termasuk proyek apartemen milik Agung Sedayu Group, Menara Jakarta.

Jadi, kata Anton, harga sebesar itu pantas disematkan untuk Wisma Atlet Kemayoran yang diklaim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla lebih bagus ketimbang wisma atlet di Rio de Janeiro.

Baca Juga:Salut! Ayahnya Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Gaya Hidup Armand Hartono Jauh dari Kemewahan

Selain itu, Anton beralasan, banyak pihak antusias dengan keberadaan Wisma Atlet ini.

Selain lokasinya strategis di tengah kota, juga potensial ditingkatkan fungsinya menjadi percontohan transit oriented development (TOD).

"Pemerintah tinggal melakukan tambahan infrastruktur transportasi apakah dibangun halte Trans Jakarta, terminal bus umum atau lainnya.

Jika itu dilakukan, inilah sebenar-benarnya konsep TOD.

Baca Juga:Jangan Sekalipun Starter Mobil Dalam Keadaan AC Menyala Kalau Tak Mau Rugi!

Yang lain kan masih wacana dan belum jadi," tutur Anton menjawab Kompas.com, Rabu (29/8/2018).

Untuk diketahui, terdapat sepuluh menara di dalam Kompleks Wisma Atlet Kemayoran.

Tiga menara pertama dibangun di atas lahan seluas 135.000 meter persegi di Blok C-2 dengan jumlah total 1.932 unit.

Sementara, tujuh menara lainnya dibangun di Blok D-10 seluas 333.700 meter persegi dengan total 5.494 unit.

Setiap unit merupakan tipe 36 yang dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan tempat cuci jemur. (Hilda B Alexander)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Harga Ideal Wisma Atlet Kemayoran Jika Dilepas ke Pasar"

Baca Juga:Kulit Leher Belakang Menebal dan Terlihat Hitam? Hati-hati Itu Tanda Penyakit-penyakit Ini Lho...

Artikel Terkait