Baca Juga : Laku Rp400 Juta dan Jadi Sorotan Media Asing, Ini Cerita Kaus Jonatan Christie
Sebab, Jepang berbeda, Inggris dan Prancis adalah bagian dari koalisi kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II, sementara Jepang adalah negara agresor yang kalah.
Sebagai satu-satunya korban serangan nuklir, politik domestik Jepang membuat putaran nuklir menjadi sulit.
Sebagai gantinya, Jepang mungkin hanya mengembangkan atau membeli dari Amerika Serikat rudal balistik jarak menengah, yang mampu menyerang daratan Asia tetapi bukan Amerika.
Dampak langsung yang bisa saja terjadi adalah senjata nuklir Jepang akan membuat kepanikan Beijing.
Baca Juga : Dari Tangan yang Harus Diamputasi Hingga Kematian, Inilah Insiden-Insiden Tragis Akibat Makan Sea Food!
Namun, selama ini jepang masih bergantung pada Amerika Serikat, untuk penangkal nuklirnya.
Jika Jepang memiliki nuklirnya sendiri, sulit bagi AS untuk menahan ambisi nuklir Taiwan, dan tidak ketinggalan India akan mengejar program nuklirnya sendiri.
Lebih luas, nuklir Jepang tidak bisa memerankan kunci yang dimainkan di Tokyo dalam pengembangan nonproliferasi global.
Sebagai satu-satunya korban sejarah nuklir, diplomasi dan uang Jepang membawa beban dalam upaya antinuklir di seluruh dunia.
Baca Juga : Penyakit Liver Seperti yang Diderita Faldy Albar Dapat Dideteksi Lewat Tangan, Ini Caranya
Namun, sebaliknya dalam padangan panjang, keputusan AS untuk membatasi Ambisi nuklir Jepang berjalan dengan baik.
China bergerak dengan baik lebih jauh dari Rusia, sedangkan Jepang tetap bergantung pada Amerika serikat.
Sedangkan kedua rezim nonproliferasi regional dan global, Cina-Rusia telah membuat pencapaian yang sangat penting.
Jika saja Amerika Serikat salah melihat hubungan dari kedua negara tersebut, realitas yang berbeda mungkin terjadi.
Bukan hanya Jepang, tetapi banyak negara dari seluruh dunia, yang kemungkinan akan memiliki senjata nuklir.
Source | : | national interest |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR