Terpaksa ganti nama
Inan Hucscyin adalah satu-satunya orang dari Karain yang telah melihat gereja-gereja,kapel-kapel, dan kota-kota bawah tanah Kappadozia. Sebab ia suka mengantar para turis dengan taksinya.
Para turis yang datang ke Kappadozia tidak ada yang diantar ke Nuerguez, karena di sana tidak ada obyek yang menarik. Nuerguez terletak di pinggir Kappadozia, tapi tempat itu tidak akan kita temui pada peta.
Baca juga: Setiap Tahunnya Gunung Berapi Membunuh 540 Orang, yang Paling Mematikan Ternyata Ada di Indonesia
Letaknya di sebelah kanan bukit, di tepi jalan antara Aksaray — Ankara. Papan penunjuk jalan juga tidak ada kita temui. Nuerguez tidak begitu istimewa. Keadaan di tempat ini sama saja dengan desa-desa petani Islam yang lain di Anatolia, scperti di Dubrovnik atau Peshawar.
Di Nuerguez terdapat 160 rumah yang berdiri rapat satu sama lain dan terbuat dari tanah liat. Tentu saja di sana ada mesjid, tapi di sana tak ada telepon atau warung. Orang asing akan dijamu di rumah para penduduk dan dipersilakan duduk di lantai.
Orang asing akan mendapat bantal yang terempuk dan duduk di atas permadani yang paling tebal. Orang asing-akan disuguhi teh yang terbaik. Di dinding rumah tergantung gambar Ataturk dan di sampingnya terpampang gambar baru Jenderal Evren.
Nuerguez menjadi istimewa, karena diterbitkannya sebuah buku tentang tempat ini dengan judul "Sebuah Desa di Anatolia". Buku itu ditulis oleh seorang guru muda Turki yang bernama Mahmut Makal pada tahun 1950.
Baca juga: Hindari Perburuan oleh Manusia Ikan-ikan Ini Terpaksa Berlindung di Kawah Gunung Berapi Bawah Laut
Mahmut Makal adalah guru pertama di desa Nuerguez. Sebelum Mahmut Makal datang, desa itu belum mempunyai sekolah. Buku itu menceritakan kehidupan desa yang sederhana. Di buku itu diceritakan tentang harga sekotak korek api, kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika membajak tanah dengan seekor lembu jantan atau keledai, tentang anak-anak yarig berjumlah 65 orang; tapi hanya satu orang yang tahu, apa madu itu.
Juga diceritakan dalam buku itu tentang radio petama desa, tentang para imam yang membenci sekolah, dan tentang dinginnya musim salju.
Keadaan yang digambarkan di buku itu telah menggemiparkan Istambul dan Ankara. Mahmut Maskal yang berusia 19 tahun ditangkap. la dituduh sebagai seorang"komunis"." Nama Nuerguez kemudian diubah menjadi Yeniyuva.
Pemerintah memang telah mengganti nama desa itu tapi orang-orang masih saja menyebutnya "Nuerguez".
Baca juga: 7 Negara yang Paling Berisiko Alami Letusan Gunung Berapi, Ternyata Indonesia Jadi Nomor 1
Barang siapa sudah membaca buku itu, pasti ia akan melihat adanya perubahan di desa itu: jika pada tahun 1950 di sana hanya terdapat sebuah, radio, sebuah sumur tanpa traktor sebuah pun, maka di tahun 1981, di sana terdapat 75 pesawat televisi, 50 traktor, 11 truk, 4 sumur, dan sebuah taksi.
Sekolah mini di bawah pimpinan Harun Demir yang berusia 24 tahun, mempunyai lantai, bangku, dan meja sederhana, serta beratap. Orang-orang Yeniyuva bervkata, bahwa mereka bahagia.
Di sana tak banyak penduduk pria. Sebab 65 orang penduduk prianya bekerja di Jerman; 15 orang di Austria, 10 orang di Belanda dan 2 orang di Libya.
Setelah kunjungan selesai, ucapkanlah terima kasih atas suguhan teh mereka. Tak guna menawarkan rokok kepada para penduduk di sana. Tinggalkan desa Yeniyuva, teruskan pcrjalanan ke lain tempat.
Karena seperti yang dikatakan tadi, desa Yeniyuva ini tidak punya apa-apa. (Intisari Juni 1982)
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR