Lama-kelamaan bertumpuk jadi kerak, menimbulkan knocking atau ngelitik dan performa mesin yang turun drastis.
"Pakai Pertalite atau Pertamax saja untuk mendapat hasil terbaik karena ada detergen dan aditif," terang Beny Harto Wijaya, Customer Relationship Management Retail Fuel Marketing, PT Pertamina.
Namun, bahaya penggantian bahan bakar tersebut masih relatif, ada beberapa faktor tentang bahaya atau tidaknya gonta-ganti bahan bakar tersebut:
1. Seberapa sering
Jika kita terlalu sering gonta-ganti bahan bakar, kinerja mesin akan 'bingung' karena setiap jenis bahan bakar memiliki tingkat kompresinya masing-masing.
Pergantian bahan bakar yang terlalu cepat dan sering tentu berdampak buruk.
2. Perhatikan kondisi tangki
Jika tidak sedang dalam kondisi yang terdesak, sebaiknya biarkan bahan bakar yang sebelumnya habis atau tersisa sedikit, baru menggantinya dengan jenis lain.
3. Unsur penyusun bahan bakar
Semua jenis bahan bakar itu memiliki unsur penyusun yang sama, tersusun atas rantai hidrokarbon yang tidak menimbulkan reaksi kimia berbahaya meski tercampur.
Bahaya justru timbul jika dalam bahan bakar tersebut ada pengotor seperti logam berat, yang didapat dari lingkungan atau tempat penyimpanan.
Baca Juga: Mendadak Batalkan Kunjungan Menterinya ke Korut, Trump Salahkan China
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR