Mereka menganggap kerbau sebagai hewan suci dan percaya bahwa Tuhan pertama kali menciptakan kerbau, sedang manusia berada di urutan kedua.
Kerbau sering digunakan dalam berbagai upacara dan ritual agama, termasuk menawarkannya sebagai korban kepada para dewa selama pemakaman atau perayaan.
Meskipun saat ini sebagian besar orang Toda makan daging, namun dulunya mereka vegetarian.
Mereka hanya mengorbankan kerbau dalam sebuah ritual, lalu meninggalkannya di alam.
Baca Juga: Disaksikan Jutaan Penonton TV, Wartawan Ini Pingsan Saat Mewawancarai Menteri Perdagangan Rusia
Toda, budaya, agama, adat istiadat, musik, seni, dan gaya hidup mereka unik.
Hal tersebut menarik perhatian antropolog sosial untuk melakukan proyek studi tentang budaya dan kebiasaan orang-orang pastoral ini dalam beberapa dekade terakhir.
Dengan tinggi lebih dari 180 cm, pria Toda menganggap diri mereka dominan di wilayah tersebut dan hal tersebut tampaknya diakui oleh orang-orang di sekitarnya.
Selain fakta bahwa orang-orang Toda bekerja sama dengan suku-suku lain di daerah itu, perempuan Toda tidak diperbolehkan menikahi laki-laki non-Toda.
Poliandri persaudaraan sering dipraktekkan di masa lalu, namun saat ini praktek tersebut tampaknya menurun seiring perkembangan teknologi dan interaksi mereka dengan kelompok lain.
Poliandri persaudaraan pada suku Toda berarti bahwa seorang wanita Toda menikahi semua saudara dari keluarga tertentu dan tinggal bersama dalam satu gubuk.
Dalam masyarakat Toda, ayah biologis kurang penting daripada sosiologis.
Orang yang mengatakan dirinya sebagai ayah sosiologis dari sang anak dianggap sebagai ayah yang sah.
Source | : | thevintagenews.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR