Ironisnya dalam PDII, para pilot Rusia dan AS sama –sama bertempur bahu-membahu melawan para pilot Nazi Jerman.
Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks
Akibat perbedaan ideologi kini mereka harus bertarung untuk saling membunuh dalam Perang Korea. Puluhan pesawat tempur Sekutu berhasil ditembak jatuh MiG-15 China sehingga pilot-pilot AS sampai disarankan lebih baik melarikan diri ketika bertemu armada MiG-15.
Tapi pada pertengahan Desember 1950, armada F-86 AU AS mulai mendarat di Pangkalan Udara Kimpo dan terbentuk unit 4th Fighter Interceptor Wing (FIW).
Sepak terjang dan kegarangan MiG-15 di atas lembah Sungai Yalu pun mulai mendapatkan tandingannya.
Tanggal 17 Desember 1950 berlangsung dogfight sengit antara armada FIW dengan armada MiG-15 China. Satu unit MiG-15 berhasil dirontokkan oleh FIW dan hingga akhir tahun 1950 sebanyak enam unit MiG-15 China berhasil ditembak jatuh.
Pilot-pilot jagoan pun dilahirkan dari kedua pihak yang bertarung dalam Perang Korea yang kemudian menjadi peperangan yang terlupakan (forgotten war) itu.
Pilot AS, Kapten Joseph C McConnel berhasil menembak 16 MiG-15, disusul posisi kedua Mayor James Jabara yang berhasil merontokkan sembilan MiG-15.
Sedangkan ace di pihak Soviet, dipegang Kapten Nikolav Sutyagin (21 kill) dan Kapten Yevgeny Pepelvaev (19 kill). (Agustinus Winardi)
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Seorang Pria yang Berpacaran dengan Bintang Film Porno Amerika
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR