Advertorial
Intisari-Online.com -Musikus senior Fariz RM kembali ditangkap polisi pada Sabtu (25/8) dini hari.
Menurut beberapa media, saudara kandung Triawan Munaf itu ditangkap bersama beberapa barang bukti, dari sabu hingga dumolid.
Sabu-sabu sepertinya sudah sering kita dengar, tapi apa itu dumolid?
Kandungan utama dumolid adalah nitrazepam. Ini jenis obat benzodiazepin yang bersifat psikoaktif.
Inti struktur kimianya adalah perpaduan dari cincin benzena dan cincin diazepine.
Baca juga:Lagi! Fariz RM Diciduk Polisi karena Kasus Narkoba untuk ke-3 Kalinya!
Obat ini sering digunakan untuk pengobatan insomnia sedang hingga parah.
Obat ini bekerja dengan mempengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi dan juga merilekskan otot-otot.
Yang perlu menjadi perhatian adalah dumolid ini sangat populer di kalangan anak remaja.
Sebagai obat penenang, dumolid digunakan untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia.
Juga diresepkan pada mereka yang mempunyai riwayat depresi guna membuat mereka lebih mudah istirahat dan tidak terlalu lama terjaga.
Sayangnya, banyak anak remaja yang tidak punya riwayat masalah kesehatan tersebut beralih menggunakannya untuk menjadi lebih percaya diri.
Tapi seperti pengalaman seorang ibu di Jakarta, yang diperoleh bukannya rasa PD, tapi malah tulalit.
Ia sudah tiga kali memergoki anak remajanya menggunakan pil Dumolid.
Sang ibu menceritakan bagaimana anaknya bisa mengonsumsi pil tersebut dalam jumlah banyak bahkan bisa 10 atau satu setrip dalam sehari.
Baca juga:Anaknya Overdosis Setelah Makan Sabu-sabu yang Disangka Sereal, Ayah Ini Malah Enggan Minta Bantuan
"Anak saya biasa mengonsumsinya dengan kopi atau soda. Bayangkan betapa bahayanya obat dicampur dengan minuman seperti itu, apa lambungnya tidak akan meledak?" terangnya.
Sang ibu juga mengatakan bahwa anak remajanya jadi lebih sering lupa dan menjadi lebih kurang teliti saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
"Kalau lagi bicara cepat tapi terbata-bata seolah lidahnya tertahan saat ngomong. Terus cepat lupa dan lebih sering marah-marah," tuturnya.
Sang ibu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus lebih waspada akan penyebaran pil-pil ini di Tanah Air lantaran penjualannya sudah mulai bebas dan bahkan tersedia di apotek-apotek.
Karyawan apotek pun sering menerima resep dokter yang mencurigakan dengan tebusan salah satunya dumolid ini.
Seperti yang ditulis Dewa Kurniawati, petugas di salah satu apotek di Tangerang, ia mencermati resep dokter yang diajukan oleh seorang anak muda.
Baca juga:Panik Terkena Biduran? Segera Terapkan 3 Resep Obat Herbal Berikut Ini
Akhirnya ia berbohong ketika mencurigai resep dokter yang "aneh". Ia selalu bilang obat yang diresepkan itu tidak ada.
Konsumen tersebut sempat marah dan akan masuk ke ruang obat apotek tersebut.
Buat orangtua, atau siapa pun Anda, harap berhati-hati ya.