Setelah mempelajari kehidupan anak-anak Moken, Gislen jadi tahu bahwa kemampuan mata anak-anak Moken lebih fleksibel dan maksimal
Anak-anak Moken dapat mengecilkan pupil mereka dan mengubah bentuk lensa mereka menjadi tahan air dan tetap jernih saat melihat meski terpapar air asin.
Baca Juga:Bima Sakti Diganjar Kartu Merah: Bolehkah Wasit Memberi Kartu Merah untuk Pelatih Tim?
Dua faktor ini pula yang dipraktikkan oleh anjing laut dan lumba-lumba saat melihat di bawah air.
Gislen kemudian mengajak beberapa anak Eropa untuk bergabung dengan anak-anak Moken menyelam di dalam lautan.
Sebulan kemudian, anak-anak Eropa ini juga bisa melihat di bawah air seperti anak-anak Moken.
Namun mereka merasa kesulitan dan mata mereka selalu memerah karena terkena air laut.
Baca Juga: Anomali Via Vallen, Honor Manggung Sampai Rp150 Juta, Pakai Anting Cuma Rp4 Ribu.
Mata anak-anak Eropa juga seringkali memerah sementara mata anak-anak Moken benar-benar bersih jernih seolah terlindungi.
Orang dewasa Moken tidak bisa melihat di bawah air dengan baik karena lensa mata mereka sudah kaku.
Ini berarti, kemampuan hebat anak-anak Moken tak berlangsung lama.
Saat mereka dewasa nanti, kemampuan mereka untuk melihat di bawah air juga akan memudar.
Gislen menyimpulkan bahwa kunci dari kemampuan hebat anak-anak Moken ada pada adaptasi dan kebiasaan mereka yang telah belajar menyelam dengan alat seadanya sejak kecil.
Baca Juga: Lihat Buaya Makan Anaknya Sendiri, Para Peneliti Justru Mengaku Bahagia, Kenapa?
Source | : | Listverse |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR