Advertorial

Para Perempuan Venezuela Jadi Pelacur di Kolombia Akibat Krisis Hebat di Negaranya

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Sebelum mengalami hiperinflasi dan krisis hebat, sebenarnya Venezuela adalah negara yang kaya raya.

Negara ini disebut memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, namun kekayaan tersebut justru menjadi bumerang mereka saat ini.

Keuntungan minyak Venezuela merupakan 95% dari pemasukan impor, dengan kata lain ketika harga minyak tinggi, banyak uang mengalir ke pemerintah Venezuela.

Begitu pula sebaliknya, ketika harga minyak anjlok maka celakalah mereka, sebab pada waktu itu Venezuela begitu bergantung pada pendapatan minyaknya.

Baca Juga :Ingin Memacu Adrenalin? Ini Beberapa Olahraga Ekstrem yang Menantang Maut

Uang yang mengalir banyak itu digunakan oleh presiden Hugo Chavez dan kelompok sosialis yang berkuasa tahun 2013 untuk membiayai program sosial.

Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan kelas sosial rakyat Venezuela.

Namun, ketika harga minyak anjlok tahun 2014, pemerintah Venezuela dihadapkan pada permasalahan ekonomi mereka.

Ketergantungan pada minyak telah membuat negara tersebut mengalami keruntuhan ekonomi bahkan hiperinflasi.

Baca Juga:5 Jenis Aplikasi yang Berbahaya Untuk Android Kita, Segera Hapus!

Akibatnya rakyat Venezuela justru menderita dan mata uang mereka, Bolivar, tidak ada nilainya.

Bahkan, krisis hebat tersebut telah membuat para wanita di negeri tersebut terpaksa menjadi pekerja seks di Kolombia.

Disebuah rumah bordil di Kolombia misalnya, dipenuhi 60 wanita dan hanya ada dua orang Kolombia, sementara sisanya adalah orang Venezuela.

Melansir dari Sky News pada Jumat (24/8) seorang wanita yang tak disebutkan namanya mengaku menjadi pekerja seks karena tak ada pilihan lain.

Baca Juga :Mendadak Kaya, Remaja Ini Temukan Lamborghini dan Ferrari di Garasi Neneknya yang Terbengkalai

Sebelum keruntuhan ekonomi negara tersebut, wanita ini dulunya adalah seorang balerina dan pengusaha di Venezuela.

"Saya tidak akan menyerahkan ini jika ada pilihan lain.Ini adalah pekerjaan yang memalukan tetapi pilihan apa yang saya miliki?" katanya.

"Saya harus menghasilkan uang untuk merawat anak-anak saya dan memberi mereka makan. Tidak ada apa-apa di Venezuela," tambahnya.

Selain wanita tersebut, keterpaksaan menjadi pekerja seks juga dituturkan seorang wanita lain.

Baca Juga :Ingin Cerahkan Kulit Wajah? Gunakan Saja Masker Kulit Jeruk! Begini Caranya Buatnya

"Satu-satunya cara untuk bisa membeli makan untuk anak-anakku adalah bepergian ke sini ke Kolombia dan menjual tubuhku."

Wanita kedua ini adalah ibu dari seorang anak laki-laki berusia satu tahun. Dirinya bilang, dulunya ia dulunya seorang penata rambut.

"Jika segalanya menjadi lebih baik di Venezuela, saya ingin mendirikan bisnis saya sendiri," katanya.

"Apa pun akan lebih baik. Saya melakukan ini karena saya harus melakukan ini. Saya tidak memakai narkoba, saya tidak minum. Saya hanya melakukan ini."

Para wanita ini seolah dihadapkan pada perasaan ketidakberdayaan menghadapi krisis ekonomi hebat di negeri tersebut.

Bahkan mereka nekat meninggalkan negaranya dalam jangka waktu panjang, meski tanpa dokumen dan surat-surat yang menyatakan legalitasnya.

Artikel Terkait