Intisari-Online.com – Anda sudah berkonsentrasi di ruang kantor model terbuka (open office)? Anda tidak sendiri!
Sebuah penelitian baru menyimpulkan bahwa mendengar omongan soal pekerjaan dapat mengurangi produktivitas – dan meningkatkan kejengkelan – pada karyawan lain dalam jarak pendengaran, lebih dari keriuhan obrolan yang tak bermakna.
Ini menjadi peringatan seiring tren kantor terbuka yang merebak akhir-akhir ini.
Pemicunya adalah generasi langgas (millenial) yang tak mau terkungkung oleh sekat atau partisi.
(Baca juga: Diabaikan Pramuniaga Karena Berpakaian Lusuh, Pria Tua Ini Beli Harley Davidson Seharga Rp231 Juta)
Mereka yang mengadopsi kantor ruang terbuka berasumsi bahwa ruang terbuka akan mengoptimalkan ruangan – berkaitan dengan sewa ruangan – dan mendorong dialog serta kolaborasi antarkaryawan.
Di sisi lain, ada kritikan soal berkurangnya privasi dan kebisingan yang berlimpah.
Nah, soal kebisingan inilah yang mengusik tim peneliti dari Universitas Yamaguchi di Jepang.
Mereka ingin melihat bagaimana pengaruh obrolan terkait pekerjaan dan obrolan lain yang tak bermakna terhadap produktivitas kerja.
Mereka melakukan serangkaian percobaan untuk menyelidiki dampak berbagai jenis suara, dengan menggunakan tes yang dikenal sebagai paradigma "bola-ganjil".
Selama tes bola ganjil, karyawan diminta untuk mengidentifikasi kejadian unik yang “dibuat” sepanjang serangkaian tes yang berulang.
"Untuk melengkapi tugas bola ganjil, perlu untuk mengatur perhatian pada stimulus," kata Takahiro Tamesue, associate professor di bidang teknik.
Source | : | time.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR