Baca juga: Kumpulan Foto Menakjubkan Saat 2,5 Juta Orang Berkumpul di Mekkah untuk Ibadah Haji
"Rusia dan China mendonasikan perlengkapan serupa kepada kami. Mereka bahkan tidak meminta kami untuk menyerahkan klip kertas," ujarnya.
Namun, Duterte menurunkan tensi nadanya, dengan berkata bahwa dia membeli kapal selam Rusia tidak untuk menyerang Negeri "Paman Sam".
Moskwa dan Manila menandatangani perjanjian kerja sama militer pada 2017, di mana Rusia menyuplai 5.000 pucuk senapan serbu Kalashnikov.
Awal Agustus ini, Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano, menyatakan tekanan AS tidak akan menggoyahkan Filipina membeli senjata Kremlin.
"Tekanan itu merupakan bentuk tes agar kami menyelesaikan kebijakan luar negeri secara mandiri," beber Cayetano.
Selain kapal selam, pemerintahan Duterte dilaporkan juga berniat membeli kapal patroli, helikopter, hingga kendaraan lapis baja. (Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diminta Jauhi Senjata Rusia, Begini Balasan Duterte ke AS")
Baca juga: Kena OTT Pungli Pembuatan SIM, Kapolres Kediri Diduga Terima Rp50 Juta Tiap Minggu
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR