Advertorial
Intisari-Online.com – Di era sekarang, selfie merupakan sebuah keharuskan. Di mana pun kita berada, kita tak pernah lupa berselfie.
Termasuk juga anak-anak yang akan masuk tahun ajaran baru di sekolah. Mereka tentu tidak mau ketinggalan dengan berselfie ria dengan teman-temannya.
Tapi ternyata selfie tersebut menyimpan bahaya kesehatan. Apa itu?
Dilansir dari rd.com, Dr. Shari Sperling, dokter kulit bersertifikat dan pendiri dan direktur medis Sperling Dermatology, memperingatkan anak-anak kita yang suka berselfie bersama temannya.
Baca juga:Jangan Dicuci, Ini Cara Paling Benar Bersihkan Daging Kurban
Hal itu dikarenakan ada kemungkinan bahwa siapa pun yang memiliki kutu dapat menyebarkan kondisinya ke teman-teman mereka.
"Selfie dengan banyak orang biasanya memerlukan kontak dekat agar tetap berada dalam bingkai lensa," Dr. Sperling menjelaskan.
“Biasanya, banyak foto diambil sekaligus (untuk mendapatkan gambar terbaik), dan semakin lama kontak langsung kepala ke kepala.”
“Secara teori, selfie membuat semakin tinggi kemungkinan penularan kutu dari satu kepala ke kepala lain,” katanya.
Dilaporkan enam juta hingga 12 juta anak akan mendapatkan kutu, perkiraan CDC.
Sebuah studi Oxford dari 202 anak-anak Inggris mengungkapkan bahwa anak-anak yang memiliki smartphone atau tablet dua kali lebih mungkin memiliki kutu kepala dibandingkan mereka yang tidak.
Lebih buruk lagi, kutu semakin sulit untuk dibunuh. Dalam satu studi tahun 2016, 95 persen kutu kepala yang dikumpulkan disebut kutu super.
Padahal kehadiran kutu di kepala kita memungkinkan serangga kecil tersebut untuk membangun resistensi.
Sebenarnya, Dr. Sperling tidak melarang kita untuk berselfie. Hanya saja, usahakan ketika berselfie, kepala kita tidak bersentuhan kepala orang lain.
Jadi ada beberapa saran dari Dr. Sperling, yaitu jangan bersandar bersama untuk mengambil foto atau melihat smartphone serta jangan berbagi topi, helm, headphone, atau bantal.
Baca juga:10 Foto 'Absurd' yang Bisa Bikin Anda Geleng-geleng Setelah Melihatnya