Baca juga: Terhubung ke Tiga Dunia Misterius yang Berbeda, Inilah Pohon Yggdrasil dalam Mitologi Norse
"Saya belum pernah mendengar tentang kontrak yang Anda bayar tanpa kemajuan pekerjaan yang dilakukan, biasanya kami membayar berdasarkan apa yang telah dikerjakan (kemajuan proyek)," katanya.
Sebelumnya, China menyatakan minatnya dalam proyek Kereta Api Singapura-Kuala Lumpur (HSR), tetapi Putrajaya (pusat administrasi Malaysia) menunda proyek tersebut.
Perdana menteri menegaskan Putrajaya menunda ECRL dan SSER dan menggambarkan HSR sebagai "hal yang tidak penting".
"Nah, jika kita harus membayar ganti rugi maka kita harus membayarnya."
"Ini kebodohan konsultasi saat itu. Kenapa harus setuju dengan perjanjian yang mana kamu harus membayar sejumlah kompensasi yang besar jika kamu membatalkannya."
"Dalam semua perjanjian, harus ada klausul menarik diri dari perjanjian dan klausul itu harus adil kepada kedua pihak."
"Kami tidak dapat menyelesaikannya, kami harus membayar sejumlah besar uang kompensasi untuk HSR."
"Kami telah merundingkannya namun jika kami gagal melakukannya maka kompensasi (yang harus dibayar) itu berjumlah lebih dari setengah miliar ringgit (Rp1,7 triliun)," jelasnya lagi. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR