Dalam situasi sulit, sering kali pelatih menasihati anak asuhnya untuk melakukan apayang harus dan tidak harus dikonsentrasikan, akrena mereka tidak mungkin berkonsentrasi pada dua hal sekaligus.
Baca juga: Bukan Bambang Hartono dari Indonesia, Rupanya Inilah Atlet Tertua pada Ajang Asian Games 2018
Siapa yang berkonsentrasi pada masalah A tidak dapat memikirkan masalah B pada saat yang sama.
Usaha untuk tetap berkonsentrasi bisa dilakukan dengan melakukan monolog atau berkomunikasi dengan diri sendiri. Semakin besar “gangguannya”, semakin intensif monolognya.
Monolog merupakan strategi yang bisa membantu agar, misalnya, orang tetap waspada di tengah kejenuhan, memotivasi diri dengan memuji diri sendiri, dan meringankan pekerjaan yang sulit.
Pengendalian perhatian dan monolog adalah tindakan mental seperti halnya latihan autogen atau latihan peregangan otot.
Baca juga: Masih Duduk di Bangku SD dan SMP, 2 Atlet Ini akan Beraksi di Ajang Asian Games 2018
Pengertian latihan mental dalam hal ini sebenarnya tidak sama dengan latihan mental pada umumnya, melainkan suatu metode yang definisinya adalha gambaran gerakan yagn terencana dan dilakukan berulang-ulang yang sudah terekam dalam otak kita tanpa kita melakukannya.
Gambaran ini secara sadar ataupun tidak menentukan gerakan kita. Gerakan ini disesuaikan dengan gambaran yang diinginkan. Masalahnya bukan mewujudkan prestasi maksimal secara tiba-tiba di luar kemampuan yang sebenarnya, tapi mengembangkan prestasi yang realistis.
Latihan mental bukan metode instan, melainkan harus dilakukan selangkah demi selangkah dan terus-menerus. Syaratnya, bermain dengan santai, penuh semangat, dan tepat. Gerakan yang dilatih harus sudah dipahami dan dipraktekkan dengan tepat pada saat bertanding. Tujuannya menguasai gerakan secara optimal sebagai persyaratan untuk mencapai keadaan flow.
Emosi atlet tercermin pada gerakan tubuh: kalau dalam otak sang atlet sudah ada pikiran bakal kalah, ia akan tercekam rasa takut dan kikuk, lalu nadinya berdenyut kencang, otot-ototnya menjadi tegang, pembuluh darahnya menyempit. Semua itu akan berakibat (buruk) para prestasinya.
Baca juga: Beginilah Cara Atlet Asing Menggunakan Kartu Prabayar Saat Berlaga di Asian Games 2018
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR