Marylin tentu tak mau menerima begitu saja pemutusan hubungan yang tiba-tiba itu. Menurut versi buku Peter Lawford yang ditulis James Spada lewat The Who Kept the Secrets, sejak itulah Marilyn mulai menelan obat penenang dan hampir tiap hari ia mabuk.
Bahkan sang dewi dari Hollywood ini konon menambahkan bahwa ia telah kebal dengan obat tidur, sehingga memerlukan dosis yang tinggi.
Peter Lawford pulalah yang mengetahui kematian Marilyn dan mengabarkannya kepada detektif swasta Fred Otash pada dini hari tanggal 5 Agustus 1962.
Ia meminta tolong kepada sang detektif untuk melenyapkan bukti-bukti adanya hubungan intim antara aktris ini dengan kedua Kennedy.
Tapi, kontroversi apakah Marilyn meninggal bunuh diri dengan menelan obat tidur dalam dosis berlebihan atau dibunuh oleh pihak-pihak tertentu masih saja beredar.
Seandainya si jelita bisa bercerita, silang pendapat ini tentu bisa diakhiri. (The – Intisari Agustus 1992)
Baca juga: Gaun “Tertiup Angin” Marilyn Monroe Dinilai Paling Ikonis Sepanjang Masa
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR