Intisari-Online.com – Seorang teman asal Sumatera waktu berkunjung ke Yogyakarta sempat bingung dengan istilah bahasa lokal iwak sebagai padanan daging.
Maka muncul istilah aneh-aneh yang menggelikan seperti ikan-ayam (iwak pitik), ikan-sapi (iwak sapi), ikan-kelinci (iwak kelinci) yang tentu tidak tercatat di buku pelajaran Ilmu Hayat mana pun juga.
Sayang, tidak konsekuen dan konsisten, karena daging-ikan tidak pernah disebut sebagai ikan-ikan!
Toh salah kaprah seperti itu juga terjadi di negara lain. Istilah "hot-dog" misalnya.
Ini juga tidak kalah aneh, karena pada kenyataannya bahan makanan populer berasal dari Amerika Serikat itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ikan ... eh, daging anjing, apalagi yang panas atau pedas.
Istilah "hamburger" semula tak dikenal di Jerman tempat kota pelabuhan termasyhur Hamburg berada. Di sana hamburger disebut: bullete atau frikadelle alias perkedel.
Maklum saja, istilah itu berasal dari istilah fast-food Amerika Serikat.
Namun juga tidak ada kaitannya dengan delapan kota bernama Hamburg di wilayah AS (di Arkansas, Connecticut, Illinois, Iowa, Michigan, New Jersey New York, dan Pennsylvania).
Yang jelas, di Amerika Serikat malah ada Hamburger University yang dikelola oleh perusahaan waralaba warung makan siap saji McDonald's.
Sejenis sosis berbahan daging sapi di Kota Frankfurt, Jerman, disebut sebagai wiener, sebaliknya di Kota Wien (Wina), Austria, jenis sosis yang persis sama (hanya mungkin beda ukuran) malah disebut sebagai frankfurter!
Mirip nasib sate madura yang jauh lebih terkenal dan berkembang luas di Pulau Jawa, ketimbang di Pulau Madura sendiri!
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR