Biasanya, bayi yang lahir prematur memiliki kualitas kesehatan buruk. Untuk masa-masa awalnya, mereka bahkan punya persentase sebesar 90% untuk meninggal.
Bayi yang prematur juga sangat besar kemungkinannya untuk terkenal cerebral palsy.
Alan Flake, pemimpin dari penelitian ini, berkata bahwa bayi-bayi yang prematur sebenarnya sangat membutuhkan ‘jembatan khusus’ antara masa-masa di dalam rahim hingga sebelum lahir ke dunia.
Jika manusia bisa mengembangkan sistem rahim ekstra di luar tubuh ibu untuk mendukung perkembangan anak itu, maka hasilnya bisa sangat signifikan.
Hanya dengan memasukkan bayi prematur ke dalam sistem rahim artifisial selama beberapa minggu saja sudah bisa membuat mereka mampu mengembangkan organ-organ tubuh yang belum sempurna.
Pada studi ini, para peneliti sudah mencoba sistem rahim artifisial itu pada bayi kambing prematur. Bayi kambing prematur ini kondisinya mirip dengan bayi manusia berusia 23 hingga 24 minggu.
Anak kambing ini tali pusarnya dihubungkan dengan alat khusus yang mirip dengan plasenta ibu. Jadi, jantung anak kambing tetap bisa memompa darahnya sendiri tanpa bantuan alat apapun.
Hal ini sangat baik karena pneggunaan pompa untuk menggerakkan jantung janin berisiko besar. Jika pompa terlalu kuat, janin justru bisa mati.
Hasil penelitian ini sangat menjanjikan. Anak kambing yang diisolasi dalam lingkungan steril dan tanpa cahaya ini berhasil hidup selama 28 hari. Ia bahkan bisa bernapas, membuka mata, bergerak, dan menumbuhkan wol.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR