Baca juga: Sedang Patroli di Wilayah Udara Estonia, Jet Tempur Spanyol Tak Sengaja Tembakkan Rudal
“Rudal Hsiung Feng IIE, yang dibangun di Taiwan telah dikerahkan untuk menyerang pangkalan militer China hingga 1.5000 km (932 mil),” kata David An, peneliti senior dari Global Taiwan Institute di Washington DC.
Tahun lalu keefektivan rudal ini juga mengalami pengingkatan penting. Tak hanya itu, Taiwan juga meningkatkan produksi rudal jelajah air-to-ground Wan Chien menjadi sekitar 100 rudal.
Sistem Tien Kung yang dikembangkan secara lokal juga diharapkan dapat mencegat rudal-rudal China dengan jangkauan hingga 200 km (124 mil). PAVE PAW, sistem radar peringatan dini jarak jauh milik AS yang terletak di dataran tinggi Taiwan, juga bisa melacak rudal atau pesawat yang masuk ke wilayah itu.
Sementara itu, pemerintah China sendiri tidak langsung menanggapi program peningkatan rudal Taiwan itu.
Yang jelas, untuk menekan Tsai agar memenuhi tuntutan China, para pemimpin komunis di negara itu telah menerbangkan pesawat-pesawat militer di dekat pulau tersebut lusinan kali.
Tak hanya itu, mereka melewatkan kapal induk mereka di selat seluas 160 km² yang memisahkan dua wilayah itu.
Meski saling bersengketa, sejah berpisah, nyatanya dua negara ini tidak pernah saling menyerang dalam skala yang besar.
Baca juga: Kapal Perang Terbesar Inggris Bergabung dengan Jet Siluman Tercanggih di Dunia, Ada Apa?
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR