Advertorial
Intisari-Online.com – Mengantarkan seorang anak perempuan ke altar untuk menikah adalah sebuah momen penting bagi seorang ayah.
Momen itulah yang menjadi permintaan terakhir dari Pedro Villarin (65 tahun) dari Las Pinas, Manila, Filippina.
Sudah setahun pria itu mengidap kanker hati stadium akhir dan diperkirakan usianya tidak akan lama lagi.
Itu sebabnya, ia ingin sekali bisa mendampingi dan melihat putrinya Charlotte Villarin menikah dengan Mark Cordova.
Kedua pasangan itupun segera mengatur rencana pernikahan selama dua bulan ketika kesehatan Pedro mulai semakin menurun.
Mereka ingin memastikan keinginan sang ayah bisa terpenuhi.
Saat hari itu tiba, keluarga Pedro menyewa sebuah ambulan dan seorang perawat untuk membawanya ke tempat acara digelar.
Acara pernikahan itu digelar di kota Las Pinas, bagian dari daerah ibukota Metro Manila.
Rencananya, Pedro akan mengantar putrinya ke altar dengan menggunakan sebuah kursi roda.
Namun ternyata, ia tidak cukup kuat, sehingga mereka harus menggunakan sebuah usungan beroda sebagai gantinya.
Keluarga dan pengatur pernikahan membantu menarik usungan itu menuju altar.
Sementara Pedro berbaring di atasnya sambil menggenggam tangan putrinya yang bergaun pengantin putih lengkap dengan cadarnya.
Sementara sang ibu menggandeng tangan kiri putrinya.
Tidak pelak lagi, keluarga, teman-teman pengantin, pendamping pengantin, dan para undangan menitikkan air mata melihat momen yang mengharukan tersebut.
Apalagi setelah pengantin pria mendatangi calon mertuanya yang terbaring, lalu memeluknya sambil menangis.
“Ini benar-benar sebuah momen mengharukan. Satu harapan ayahku adalah melihat putrinya menikah dan kami membuatnya menjadi kenyataan untuknya,” kata Charlotte Villarin.
Ia menambahkan, hal itu membuat hari yang sangat gembira sekaligus sedih.
Ia merasa sedih karena tahu bahwa ayahnya akan meninggalkan mereka, tetapi ia juga senang karena ayahnya ada di hari bahagianya.
“Aku gembira ayah dapat melihat aku menikah,” kata Charlotte lagi.
Sementara fotografer pernikahan, Law Tapalla mengatakan: “Pedro Villarin mengantar putrinya ke altar seperti ayah lainnya. Meskipun kesehatannya membuat ini lebih bekerja keras.”
Dilansir dari Mail Online, Jumat (17/8/2018), Charlotte kemudian diberi tahu berita sedih bahwa ayahnya meninggal tiga hari kemudian.
Charlotte bilang, pernikahannya adalah benar-benar untuk ayahnya.
Pasalnya, ayahnya ingin mengantar dirinya ke altar dan menyaksikan pernikahan putrinya, apalagi ia adalah putrid kesayangannya.
Ia juga mengatakan dirinya takut ayahnya tidak sempat menghadiri acara pernikahan mengingat ayahnya dirawat di rumah sakit dengan kesakitan.
Itu sebabnya mereka menyewa ambulan dan seorang perawat.
“Ayah benar-benar berkorban karena ia merasa kesakitan pada saat itu. Dan kami bersyukur kepada Tuhan mengizinkan hal ini terjadi,” kata Charlotte.
Dalam foto yang tersebar di media sosial, Charlotte mengatakan: “Papu, aku sangat mencintaimu.”
“Itu benar-benar menyedihkan, tetapi tahu bahwa ia meninggalkan dunia ini setelah terpenuhi impiannya, aku gembira dan siap apapun yang terjadi,” tambah Charlotte.
Foto-foto dan video pernikahan yang mengharukan itupun mendapat banyak komentar dari warganet.
Warganet bernama Aying Jomuad Babas menulis: “Cinta orangtua adalah tak terhingga.”
Sementara Rhea Nisola Osia berkomentar: “Inilah cinta”.