Biaya kesehatan bagi anak-anak menurut dia, sangat penting jika suatu saat dibutuhkan mengingat untuk makan saja mereka masih kekurangan.
Satu-satunya orang yang sering memberi bantuan sembako adalah mantan komandan Distrik Militer Nunukan.
”Sudah hampir setahun beliau pindah. Sejak saat itu tidak ada lagi bantuan beras,” ucap Rasna.
Semua anaknya harus sekolah
Pahitnya hidup serta beratnya beban kerja tak membuat Rasna mengeluh. Menurut dia, semua itu akan hilang dengan sendirinya jika ia melihat anak anaknya menemaninya bekerja atau anak anaknya memahami kesulitan hidup yang dia alami.
Baginya kemiskinan tak menjadi persoalan selama dia bisa mengasuh anak-anaknya. Hidupnya hanya dia dedikasikan untuk anak anaknya agar bisa bersekolah. Sesulit apapun hidup, anak-anaknya harus bersekolah.
“Biarlah hidup susah, saya hanya ingin melihat mereka mencapai cita-cita mereka. Ada yang bercita-cita jadi polisi, ada yang bercita-cita jadi dokter, ada yang bercita-cita jadi tentara,” ujarnya.
Rasna mengaku akan tetap mengayunkan martilnya entah hingga kapan. Namun yang pasti, ke 8 anaknya harus berhasil mencapai cita cita mereka.
(Sukoco)
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR