Intisari-Online.com - Sungguh mustahil mendidik bangsa yang terdiri atas 27 jiwa sekaligus.
Tidak demikian halnya jika sementara lapisan atas dididik dan dikembangkan dulu, sehingga mereka menjadi rakhmat bagi bawahan.
Rakyat sangat dekat dengan kaum ningrat: apa pun yang mereka katakan dan lakukan, mudah sekali diterima oleh rakyat bawahan.
Manfaat apa yang sudah diambil dari situasi ini, yang bisa membahagiakan semua pihak, ya pemerintah, ya kaum ningrat, ya rakyat banyak?
Selama ini hubungan baik demikian hanya dipakai untuk menjamin ketenangan negeri, dan agar uang masuk dengan teratur.
Negeri dan kaum ningrat mendapat manfaatnya, tapi rakyat sendiri, apa yang diperolehnya?
Kelekatan rakyat kepada ningratnya itulah yang dipakai pemerintah untuk menguasai rakyat.
Saat ini belum banyak (manfaat yang diperoleh rakyat sendiri. Red. Intisari}.
Atau sangat sedikit sekali. Atau malahan merugikan rakyat, jika kaum ningrat menyalahgunakan kekuasaannya: suatu hal yang bukan kekecualian langka.
Ini harus berubah.
Penghargaan yang diterima kaum ningrat haruslah karena kaum ningrat memang pantas dihargai, yakni jika kaum ningrat, tanpa menghitung-hitung, berguna bagi rakyat banyak.
Ke arah itulah pemerintah mesti membawa kaum ningrat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR