Intisari-Online.com – Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang memiliki penasihat seekor burung merpati.
Burung merpati milik raja ini terkenal sangat bijaksana sehingga raja dan seluruh penghuni istana menghormatinya.
Pada satu siang, di kebun kerajaan tetiba datang sekawanan burung merpati. Burung merpati raja pun menghampiri mereka dan menghabiskan waktu cukup lama di kebun. Setelah beberapa saat, burung ini mendatangi raja.
“Raja, burung-burung di luar adalah saudaraku, mereka datang untuk mengajakku pulang. Bolehkah aku ikut kembali bersama mereka untuk bertemu dengan orangtua dan saudara-saudaraku? Sudah cukup lama aku meninggalkan mereka,” begitu ujar sang merpati.
Dengan ragu, raja ini menjawab, “Jangan tinggalkan aku! Bagaimana aku bisa memutuskan sesuatu tanpamu? Apa kau tidak akan kembali lagi?”
Setelah berunding beberapa saat, sang merpati berjanji akan kembali dalam waktu seminggu. Ia juga berjanji, saat kembali kelak akan membawakan buah keabadian yang tumbuh di tempat tinggalnya. Orang yang makan buah ini dapat hidup abadi.
Sang raja pun tertarik dengan buah itu. Akhirnya, demi mendapatkan buah tersebut, raja mengizinkan merpatinya pergi.
Bersama dengan saudara-saudaranya, merpati inipun kembali ke rumahnya. Ternyata, merpati ini adalah anak raja merpati. Ia disambut dengan meriah oleh seluruh merpati di kerajaannya. Mereka bahagia sang anak raja telah kembali.
Seminggu berlalu dengan cepat. Akhirnya, merpati ini pun berpamitan pada ayah ibunya. Tak lupa, ia membawa buah abadi yang keramat itu, khusus untuk rajanya.
Setelah kembali ke sang raja, buah itu langsung diberikannya. “Selamat datang, kawanku! Itukah buah yang engkau janjikan?” begitu taya raja ketika merpati kesayangannya pulang.
“Tentu, inilah janjiku,” begitu jawab sang merpati. Ketika melihat buah itu, sang raja merasa sayang untuk memakannya.
Karena itu, ia memutuskan untuk menanamnya saja. Kelak jika ada orang yang sakit atau membutuhkan, buah ini boleh dimakan siapa saja.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR