Intisari-Online.com - Pada masa Perang Dunia II dulu, Uni Soviet punya seorang sniper wanita yang sangat hebat.
Dia adalah Roza Georgiyevna Shanina, seorang penembak jitu yang baru berusia 19 tahun namun telah membunuh 59 lawan selama periode PD II.
Shanina sepertinya memang terlahir dengan kemampuan militer yang baik.
Remaja ini baru bergabung dengan militer pada tahun 1941 setelah kematian kakaknya dalam perang.
Baca Juga: Fakta Menarik Geisha Wanita Penghibur Jepang, Makin Tua Justru Makin Mahal 'Harganya'
Awalnya Shanina menjadi relawan di bagian pelayanan umum saat perang dan tidak terjun langsung dalam perlawanan.
Kala itu, wanita yang berperang, apalagi menjadi penembak jitu adalah hal yang dianggap tabu.
Namun Shanina ingin menjadi penemak jitu di garis depan dan akhirnya dia mendapat izin untuk beraksi.
Shanina selalu bisa mengenai personel musuh dan membunuhnya dengan sekali tarikan senapan.
Baca Juga: Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Tak Peduli dengan Penampilan
Dia juga mendapat pujian karena mampu berulang kali melakukan double hit (menembak dua lawan dengan dua peluru yang ditembakkan secara berurutan).
Pujian tak hanya datang dari Uni Soviet, tapi juga dari Kanada. Tahun 1944 sebuah surat kabar Kanada menggambarkan Shanina sebagai "teror gaib dari Prusia Timur".
Berkat kemampuan menembaknya, Shanina menjadi sniper wanita Soviet pertama yang mendapat penghargaan Order of Glory.
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR