Intisari-Online.com- Ada pepatah yang mengatakan bahwa Taj Mahal akan berwarna merah muda di pagi hari, putih susu saat malam, dan keemasan ketika bulan bersinar.
Sayangnya, campuran polusi dan manajemen yang buruk, kini telah membebani Taj Mahal dengan lapisan berwarna cokelat kekuning-kuningan selama 24 jam, setiap harinya.
Kesal dengan “kelesuan” upaya restorasi Taj Mahal, Mahkamah Agung India baru-baru ini meminta pemerintah untuk memilih memulihkan atau menghacurkan monumen bersejarah tersebut.
Berlokasi di Agra, negara bagian Uttar Pradesh, Taj Mahal merupakan salah satu bangunan ikonik di dunia.
Baca Juga: Orang Turki Pasrah Atas Krisis yang Terjadi: 'Kami Hanya Bisa Berdoa pada Tuhan'
Ia dibangun oleh kaisar Mughal, Shah Jahan, sebagai ungkapan kesedihan atas kematian istrinya, Mumtaz Mahal.
Taj dibuat dari marmer putih tembus pandang, yang dibawa ke Agra dari barat laut India, Rajashtan.
Bangunan tersebut kemudian dihiasi dengan batu semimulia seperti giok, pirus, safir, lapis lazuli, dan carnelian.
Seluruh bagian, termasuk taman dan dinding batu di sekitarnya, berhasil diselesaikan pada 1653.
Dampak polusi
Selama empat abad, Taj Mahal telah menua dan menggelap sebagai hasil oksidasi alami – seperti marmer berkarat.
Namun, kondisinya semakin memburuk akibat lingkungan yang tidak bersahabat.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR