Dengan persenjataan yang terfokus pada misi antikapal dan serangan udara, para pengamat militer yakin, J-16 memang dirancang khusus untuk menyerang Taiwan.
Baca juga: Bukan dari Yunan Nenek Moyang Kita Justru dari Taiwan, Ini Buktinya!
Bagaimanapun juga, Beijing menganggap pulau yang punya pemerintahan otonom itu bagian dari provinsi yang memisahkan diri dan harus kembali ke China. Jika perlu, dengan kekerasan.
“J-16 dikembangkan, yang utama, untuk menyerang Taiwan,” ujar Antony Wong Dong, analisi militer yang bermarkas di Makau.
Dalam beberapa bulan terakhir, di tengah meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, Angkatan Udara PLA secara teratur mengirimkan pesawat tempur—dalam banyak kasus pesawat pembom strategis H-6K, untuk berpatroli di sekitar pulau itu.
Alasannya, menurut kementerian pertahanan, untuk menunjukkan “kemampuan membela kedaulatan nasional dan integritas terotorial.”
Meski begitu, sejauh ini, J-16 belum terliba dalam misi tersebut.
Wong mengatakan, latihan terbaru dilakukan untuk menunjukkan bahwa jet tempur J-16 akan menggantikan posisi Su-30 di 3rd Fihgter Aviation Division.
Divisi elite ini biasa ditempatkan di daerah yang mencakup Taiwan dan Laut China Timur.
“Tidak lama lagi, kita akan melihat J-16 melintas di sekitar Taiwan,” tutup Wong.
Baca juga: Sedang Patroli di Wilayah Udara Estonia, Jet Tempur Spanyol Tak Sengaja Tembakkan Rudal
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR