Baca juga: Beginilah Kondisi 5 Bandara di Dunia yang Ditelantarkan, Mirip Rumah Hantu!
Hingga kini, kepolisian masih melakukan pengejaran dan penangkapan pelaku yang melakukan pembegalan dan menewaskan Nirmala.
Kepala Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Unhas (LBH) Dr Muh. Hasrul, SH MH mengutuk pelaku yang menewaskan mahasiswinya.
Ia berharap pelaku segera ditemukan dan segera mendapatkan hukuman.
"Aparat kepolisian harus segera menangkap pelaku begal tersebut dan segera memrosesnya demi hukum," ujar Dr Hasrul.
Tak hanya sekali, Dr Hasrul mengatakan bahwa di tempat Nirmala tewas dibegal memang sudah kerap terjadi pembegalan.
"Sudah sering sekali terjadi pembegalan di daerah Jipang. Harusnya pihak kepolisian terdekat Polsek Rappocini memberikan perhatian khusus di wilayah ini," tambahnya.
Selama ini, Nirmala hanya tinggal dengan kakeknya di Desa Gattareng yang terletak 30 Km dari Kabupaten Soppeng, sementara kedua orangtuanya di Kalimantan.
Kakek Nirmala, Muliadi mengatakan bahwa cucunya sering pulang ke rumah bila tidak ada jadwal kuliah.
Bahkan 15 hari sebelum ia ditemukan meninggal, Nirmala juga pulang ke Gattareng.
"Waktu mau pulang ke Makassar (kuliah), saya sempat berjabat tangan dengan Nirmala. Saya sempat bilang "selamaki" (selamat)," ujar Muliadi.
Muliadi juga mengatakan setiap pulang ke rumah dari Makassar, Nirmala memang selalu memilih mengendarai motor pulang pergi (PP).
Padahal jarak antara Makassar ke Soppeng diperkirakan sejauh 130 Km bahkan lebih.
Artikel ini pernah tayang di nakita.grid.id dengan judul: Kerap Tempuh Naik Motor 130 KM, Mahasiswi Unhas yang Sebentar Lagi Sarjana Tewas Dibegal
Baca juga: Perkosa Anak Tirinya Selama Bertahun-tahun, Oknum PNS Ini Diamankan
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR