Kaisar Vitellius misalnya. Ia dibunuh pada 69 M di perbatasan wilayah Romawi -- di mana pasukan ditempatkan -- ketika curah hujan rendah.
“Vitellius adalah seorang kaisar yang diakui oleh pasukannya. Sayangnya, curah hujan saat itu sangat rendah. Pasukannya memberontak, dan dia akhirnya dibunuh di Roma,” papar Christian.
Baca Juga: Harganya Mencapai Rp13 Juta, Seperti Inilah Hasil Jepretan Kamera Samsung Galaxy Note 9
Namun, semakin sering kasus pembunuhan terjadi, banyak faktor juga yang memicunya.
Sebagai contoh, kaisar Commodus dibunuh pada 192 M karena pasukan militer sudah muak ketika ia bertindak melewati hukum.
Terutama ketika Commodus meminta gladiator untuk sengaja kalah darinya di Colosseum.
Tidak ada kekeringan yang mengarah pada pembunuhan kaisar Commodus, namun menurut Christian, itu terjadi sebelumnya. “Kami tidak mengklaim bahwa curah hujan adalah satu-satunya penjelasan untuk semua pembunuhan. Ini hanyalah salah satu dari banyak variabel potensial yang dapat menyebabkannya terjadi,” jelas Christian.
Joseph Manning, profesor sejarah klasik dari Yale University, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan bahwa studi ini adalah bagian dari bidang yang mempelajari bagaimana iklim memengaruhi masyarakat kuno.
Meski begitu, menurutnya, peneliti harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung gagasan tersebut. “Relatif mudah untuk menemukan korelasi antara dua hal menggunakan statistik, namun bagaimana Anda tahu jika itu mekanisme yang tepat?” katanya.
Dengan kata lain, korelasi tidak selalu sama dengan penyebab.
Manning menyarankan, sebaiknya kita menggali hipotesis ini lebih dalam untuk menentukan apakah data iklim benar-benar cocok dengan tanggal pembunuhan. Mulai dari awal kekaisaran Romawi di 27 SM hingga berakhir pada 476 M.
Studi ini dipublikasikan pada jurnal Economic Letters.
Baca Juga: Takut kepada Mertua karena Hamil, Wanita di Blitar Bersandiwara Menemukan Bayi di Dapur Rumahnya
Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Alasan Aneh di Balik Pembunuhan Kaisar-kaisar Romawi Kuno"
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR