Contohnya,"Saya punya sekotak permen, yuk kita berbagi." Atau, kepada anak yang lebih tua, mungkin mereka akan mengatakan, "Kamu suka grup musik X? Saya punya tiket konsernya untuk kita. Itu juga band favorit saya."
2. Mereka mungkin mengisolasi anak dengan melibatkannya dalam kegiatan yang menyenangkan yang mengharuskan mereka untuk menyendiri bersama-sama.
Baca Juga : Kenali Predator Seksual di Sekitar Kita (2)
3. Mereka juga mungkin akan mencoba menyentuh anak di depan Anda, orangtuanya, supaya anak berpikir bahwa Anda tidak keberatan jika dia disentuh oleh si Predator.
Sentuhannya berupa sentuhan sederhana tepukan di pundak, atau meminta pelukan selamat tinggal.
Mereka tidak akan memaksakan sebuah sentuhan untuk menghindari kecurigaan.
4. Perlu diingat bahwa kontak fisik pertama antara predator dengan korban sering bersifat non-seksual yang dirancang untuk memengaruhi anak.
Tujuannya, supaya anak nyaman dan bisa disentuh, sehingga jalan untuk melakukan aktivitas seksual menjadi lebih terbuka.
Baca Juga : Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'
5. Seorang predator mungkin juga akan mengambil keuntungan dari rasa ingin tahu alami anak tentang seks.
Caranya, mereka akan mengatakan lelucon yang "jorok", atau mengajak anak bermain permainan yang mengarah ke aktivitas seks.
6. Seorang predator, secara diam-diam, memerhatikan apa yang menjadi kesukaan anak supaya bisa memikat anak dengan menawarkan apa yang anak sukai.
Source | : | national geographic indonesia |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR