Bulan madu ke Disneyland
Castro tidak mau mengalah begitu saja dalam "duel" dengan penyair itu. "Selama berminggu-minggu, saudara perempuan saya diperiksa dan diancam untuk Dimasukkan penjara," cerita Valladares,
"Tiga orang polisi politik memaksa keluarga saya. Saudara perempuan saya harus menulis surat kepada Marta di Miami, supaya ia menghentikan propagandanya. Sedangkan ibu saya yang berusia Iebih dari tujuh puluh tahun dipaksa mereka untuk menulis surat kepada Amnesti Iriternasional antara lain juga ke Jerman, dan mengatakan bahwa saya dalam keadaan baik-baik saja."
Valladares sendiri yang waktu itu dirawat di rumah sakit, kemudian dipindahkan ke sel penjara istimewa "Gabungan negara-negara Timur" yang terletak di Havana. Selama satu setengah tahun, ia terasing dari dunia luar, sampai-sampai istrinya berkata, "Saya sangka, mereka telah membunuhnya."
Baca juga: Kutipan-kutipan Fidel Castro yang Paling Dikenang
Awal tahun 1982, perlakuan terhadap Valladares di penjara makin membaik dari hari ke hari.
"Tiba-tiba saja, saya memperoleh makan siang dan makan malam dengan menu, ayam dan seliter susu setiap hari. Saya dimasukkan ke dalam sel yang Iebih luas dan ada barnya (pipa pegangan terbuat dari besi) sebagai alat untuk saya berlatih jalan," kata Valladares.
Rupanya permohonan pengampunan yang diajukan presiden Prancis dari partai sosialis, Mitterrand, telah didengar oleh Castro.
Tentu saja Valladares harus menunggu beberapa bulan sebelum pembebasannya, sampai para dokter bisa membuat kakinya yang lumpuh akibat siksaan bisa berfungsi dengan bajk kembali.
Tiga belas tahun telah berlalu, sejak pernikahan Valladares dan Marta di catatan sipil penjara. Kini mereka bertemu kembali di Paris, setelah dipisahkan sehabis menikah. Karena mereka baru menikah di catatan sipil, mereka tidur terpisah.
Namun di Miami, mereka melakukan upacara pernikahan sekali lagi di hadapan pendeta.
Bulan madu Armando dan Marta Valladares dihabiskan di Disneyland.
Baca juga: Guantanamo, Penjara CIA di Kuba yang Penuh Horor dan Bikin Musuh Bebuyutan AS Tak Bisa Berkutik
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR