Intisari-online.com - Mungkin hanya negara kecil seperti Singapurayang saat meggelar latihan perang tentaranya ternyata suka nebeng tempat di negara lain.
Meskipun tidak memiliki lahan untuk melaksanakan latihan tempur meggunakan meriam artileri dan tank, pasukan Angkatan Darat Singapura yang kekuatan tempurnya sudah maju ternyata tidak mengalami kesulitan sama sekali.
Untuk menghadapi kendala atas terbatasnya lahan itu, militer Singapura selama ini telah bekerja sama dengan pemerintah Selandia Baru dan Australia.
Tujuannya agar pasukan tempurnya bisa nebeng untuk melaksanakan latihan menggunakan tank jenis Primus yang memiliki meriam Howitzer kaliber 155 mm.
Di Selandia Baru setiap tahunnya militer Singapura berlatih di kawasan Waiouru Army Base dengan latihan tempur bersandi Thunder Warrior.
Latihan tempur yang diikuti oleh 500 personel militer Singapura itu materinya antara lain mengoperasikan tank Primus yang menjadi andalan AD Singapura untuk menghantam target sejauh 30 km.
Sebagai senjata andalan AD Singapura, Primus merupakan tank berlapis baja dan bisa mengisi peluru secara mandiri (self propelled Howitzer) serta dapat menembakkan enam peluru setiap menitnya.
Untuk mengoperasikan tank Primus dibutuhkan empat personel operator mulai dari komandan, pengarah tembakan, sopir , dan penembak.
Oleh militer Singapura tank pengusung Howitzer kaliber 155 mm andalannya itu kemudian dinamai sebagai Singapore Self Propeled Howitzer (SSPH) 1 Primus.
Selain berlatih di Selandia Baru, AD Singapura juga bekerja sama dengan Australia agar bisa menggelar latihan tempur darat dalam skala lebih luas.
Kerja sama latihan tempur darat itu sudah terwadahi ke dalam kesepakatan Singapore-Australia Comprehensive Strategic Partnership (CSP) untuk latihan tempur baik menggunakan kendaraan tempur lapis baja maupun helikopter tempur.
Tidak hanya militer Singapura saja yang berlatih, militer Australia juga turut berlatih secara rutin. Salah satu latihan bersama antara pasukan Singapura dan Australia yang digelar setiap tahun adalah latihan tempur bersandi Exercise Wallaby.
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR