Namun Dun tidak pernah menduga itu menjadi kata-kata terakhir dari putrinya, dan 14 tahun kemudian dia masih menunggu di rumah dengan harapan bertemu putrinya lagi.
Dun membesarkan putri dan putranya sendiri setelah suaminya menjadi cacat ketika anak-anak masih kecil.
Pada tahun 1998, putranya terbunuh dalam sebuah kecelakaan penambangan batubara pada usia 18.
Setelah itu, Liu terpaksa harus berhenti sekolah, meninggalkan rumah untuk bekerja guna menghidupi keluarga.
"Ini tidak mudah bagi seorang ibu, tolong pulang secepat mungkin jika kamu melihat pesan ini," tulis salah satu komentar di Weibo.
"Seorang ibu mungkin tidak bisa memberimu yang terbaik, tetapi ia akan selalu ada di sana untuk menjadi pelabuhan yang aman bagimu dalam badai apa pun," tulis yang lain.
Beberapa menyatakan keprihatinan untuk keselamatan Liu.
"Empat belas tahun tanpa kontak? Mari kita berharap bahwa anak perempuan itu baik-baik saja," tulis seseorang.
Polisi setempat mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan sampel DNA Dun dengan harapan dapat melacak putrinya.
Dun mengatakan dia percaya putrinya masih hidup.
"Tolong pulang dan biarkan aku melihat wajahmu ketika ibu masih bisa," Dun memohon dalam video."
"Ibu tidak tahan hidup sendirian di rumah lagi." (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca juga: 10 Hasil Karya Gagal yang Kocak dan Bikin Geleng-geleng Kepala!
Source | : | scmp.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR