Baca Juga: Dari Xiaomi hingga iPhone, Inilah 16 Smartphone dengan Radiasi Paling Tinggi
Alhasil, pasien cenderung tidak akan dirawat kembali dalam enam bulan ke depan.
Periset belum menemukan bagaimana proses perubahan mikrobioma ini memengaruhi otak.
Menurut peneliti, bakteri mungkin mengirim sinyal melalui saraf vagus, yang menghubungkan usus dan otak.
Atau, bakteri bisa mengeluarkan bahan kimia yang disebut butirat yang berjalan melalui sistem sirkulasi ke otak.
Inilah yang membuatnya mempengaruhi produksi hormon pengaturan suasana hati yang disebut neurotransmitter.
Tentu saja riset ini perlu diteliti kembali lebih mendalam, menggunakan lebih banyak sampel.
Namun banyak riset yang telah mendukung fakta daging olahan dapat menyebabkan kanker.
Jadi bagaimanapun juga, kita harus waspada terhadap apa yang kita konsumsi. (Ariska Puspita Anggraini/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gemar Konsumsi Daging Sapi yang Diawetkan? Ini Bahayanya..."
Baca Juga: Mengintip Kota Kuala Kencana Milik PT Freeport di Papua: Modern, Canggih, dan Bersih!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR