Baca juga: Awkarin Endorse Suntik Pembesar Payudara: Ini Efek Samping dari Oplas Pembesar Payudara
"Saya bukan teman SMA, bukan teman sekolah ya teman nongkrong aja tapi dia memang baik banget," jelasnya.
Lukman mengakui bahwa sudah hampir satu tahun dirinya tidak bertemu dengan Ferin, dan kaget saat mendapat kabar tragis ini.
"Semoga pelakunya segera tertangkap, sadis itu nggak cuma membunuh tapi juga membakar, dan semoga mendapat hukuman yang setimpal," sambungnya.
Ibunda Ferin, Kiswanti juga mengungkapkan bahwa anak keempatnya tersebut pandai bergaul.
Baca juga: Merasa Diganggu Saat Nonton TV, Seorang Anak Tega Aniaya Ayah Kandungnya Sendiri Hingga Tewas
Salah satu bentuknya adalah dengan banyaknya teman-teman Ferin yang datang melayat.
Bahkan, Ferin pernah membiayai hidup temannya yang gagal menjadi TKW ke Korea.
"Itu ya agar lebih dekat dengan temannya, bahkan dia rela membiayai hidup temannya yang gagal jadi TKW ke Korea selama di Semarang," ungkap Kiswanti.
Sudah 2 tahun ini Ferin memutuskan untuk tinggal seorang diri di indekos di Siliwangi Residence.
Sekarang, tersangka pembunuhan, Kristian, sudah ditangkap dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
"Pelaku sudah ditangkap. Pelaku bisa diancam hukuman mati atau seumur hidup. Pelaku dijerat pasal 340 juncto pasal 338," kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo melalui pesan whatsapp, Selasa (8/8/2018).
Artikel ini pernah tayang di nakita.grid.id dengan judul: Dibakar & Dibuang di Hutan Jati, Ternyata Begini Keseharian SPG Korban Pembunuhan di Blora
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR