Advertorial

JAS-39 Gripen Swedia: Jet Tempur Mematikan yang Murah, Perawatannya Mudah, dan Bisa Membunuh Apa Saja

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Pesawat ini dirancang dengan mesin yang murah, mudah dipelihara, dan lebih itu dari, dirancang untuk mampu melawan segala macam rintangan.
Pesawat ini dirancang dengan mesin yang murah, mudah dipelihara, dan lebih itu dari, dirancang untuk mampu melawan segala macam rintangan.

Intisari-Online.com -Berbicara tentang pasar pesawat tempur, jet-jet tempur kelas atas nan kompleks seperti F-35, Dassault Rafale, dan Eurofighter Typhoon-lah yang banyak mendominasi.

Sementara bagi beberapa negara yang tidak begitu mesra dengan Barat, pesawat-pesawat Rusia dan China adalah rujukan utamanya.

Di luar itu, sebenarnya ada pasar pesawat lain yang juga menggiurkan. Murah dan, lebih penting lagi, bisa membunuh apa saja.

Benar, yang kita maksud adalah JAS-39 Gripen buatan Swedia, yang pertama kali muncul pada 2015 lalu.

JAS-39 adalah jet tempur generasi tempur yang sangat murah.

Baca juga:Jet Tempur F-35, Dulu Paling Mematikan di Dunia Sekarang Jadi Jet Paling Aman

Pesawat ini awalnya dikembangkan Swedia pada 1980-an—sebagai bagian dari mempertahankan kebijakan Swedia sebagai negara yang netral.

Pesawat ini dirancang dengan mesin yang murah, mudah dipelihara, dan lebih itu dari, dirancang untuk mampu melawan segala macam rintangan.

Sifat-sifat tersebut di atas menjadikan JAS-39 dilirik oleh banyak negara seperti Thailand, Brasil, Afrika Selatan, Republik Ceko, dan Hungaria.

Ada kemungkinan lebih banyak negara lagi yang akan berpaling ke jet tempur ini. Kroasi, FInlandia, dan Bulgaria adalah beberapa di antaranya.

Seperti disebut di awal, Swedia mulai mengembangkan Gripen pada 1979 sebagai suksesor J-35 Draken dan JA-37 Viggen.

Dua jenis pesawat itu harus diakhiri riwayatnya karena beragam pertimbangan dan syarat baru sebuah jet tempur—salah satunya pesawat harus mampu beroperasi dari ketinggian 2.600 kaki.

Si pengganti itu berwujud pesawat bermesin tunggal, satu kursi, yang didukung oleh Volvo-Flygmotor RM12—turunan dari General Electric F404.

Selama bertahun-tahun, sudah ada dua pengulangan Gripen sebelumnya. Model A dan B asli memberi jalan untuk pesawat model C dan D yang jauh lebih baik.

Baca juga:Gagal Miliki Pesawat Siluman F-35, Turki Malah Sudah Punya Kapal Perang Siluman Buatan Sendiri

Saab, pabrikan yang menciptakan JAS-39 yang berbasis di Stockholm, Swedia, saat ini sedang mengembangkan Gripen generasi selanjutnya yang disebut JAS-39E/F Gripen NG yang kemungkinan akan digunakan oleh angkatan udara Swedia pada 2018 ini.

JAS-39 generasi baru ini, kabarnya, juga akan terbang bersama angkata udara Brasil.

Varian E/V menambahkan jangkauan, kemampuan muatan yang lebih besar, juga kemampuan avioniknya.

Tapi fitur yang dianggap paling penting adalah Selex Raven ES-05, sebuah radar pemindai yang bekerja secara elektronik.

Selex Raven ES-05 ini menggantikan PS-05/A tua yang bekerja secara mekanik.

Dengan pengembangan baru ini, nantinya Gripen akan mempunyai kemampuan jaringan yang komprehensif. Berat lepas landas maksimum Gripen baru akan meningkat menjadi lebih dari sekitar 16 ribu kg dari sekitar 14 ribu kg.

Sebagian besar penambahan berat kotor berasal dari peningkatan kapasitas bahan bakar internal yang lebih dari empat puluh persen.

Jet baru ini juga dilengkapi dengan dua cantelan tambahan untuk meningkatkan muatannya.

Pesawat baru ini nantinya juga akan sedikit lebih panjang dan sayap yang lebih lebar—yang diadopsi dari F414 Super Hornet.

Dengan pembaruan-pembaruan ini, tak ayal JAS-39 akan semakin menjadi pesaing jet-jet tempur kelas atas di pasar pesawat tempur.

Baca juga:Tega, Bayi Baru Lahir Dibuang di Saluran Pembuangan dengan Tali Pusar yang Masih Menjerat Lehernya!

Artikel Terkait