Intisari-online.com - Malang benar nasib Maman Budiman (53). Dia dipukuli massa sampai tewas di Desa Amawang, Mempawah, Kalbar (27/3), saat hendak mengantar beras dan lauk pauk untuk anaknya.
Gara-garanya sepele. Maman dikira penculik anak. Maklum, kabar berantai tentang isu penculikan anak tengah marak di media sosial.
"Masyarakat menduga jika korban penculik anak, sebagaimana isu yang berkembang saat ini tentang penculikan anak," ujar Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno, seperti dilansir dari Tribunnews.
Menurut Sugeng, pada Minggu sekitar pukul 15.40 WIB, ada laporan bahwa masyarakat mengamankan seseorang di Balai Desa Amawang.
Sekitar pukul 16.20 WIB, sejumlah anggota kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri.
Namun masyarakat tidak peduli dan justru makin beringas.Sementara di sisi lain jumlah petugas di lokasi sedikit. "Jumlah massa sekitar 600-an," terang Sugeng.
Walhasil, nyawa Maman pun melayang sia-sia dihakimi massa.
(Buang 6 Kebiasaan Ini Jika Ingin Anak Jadi Mandiri)
NESTAPA SANG ANAK
Saat ditemui wartawan Tribun Pontianak, anak korban yang bernama Tedi (26) terlihat sangat berduka.
Dia bercerita, ayahnya berniat hendak menyusulnya ke Sangking, Kecamatan Sadaniang untuk mengurusi urusan bisnis dan mengantar makanan. Tapi, "Bapak malah belum sampai di Sadaniang," ujarnya saat ditemui di RSUD dr Rubini Mempawah.
Karena sang ayah belum muncul juga, Tedi memutuskan untuk mencarinya. Di tengah perjalanan dia melihat warga ramai berkumpul di Sadaniang.
Source | : | kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR