Sejak Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump bertemu dalam KTT Singapura, peran Rusia dan China sebagai pendukung Korut memang tidak bisa disembunyikan lagi.
Pasalnya sebelum Kim Jong Un bertemu Trump, Kim telah ‘sowan’ terlebih dahulu ke China dan Rusia sehingga bisa mengambil sikap yang bisa menguntungkan kedua sekutunya itu.
Presiden China, Xi Jinping bahkan mengatakan tanpa peran dirinya, pertemuan antara Kim Jong Un dan Presiden Trump di Singapura tidak akan pernah terjadi.
China bahkan menfasilitasi kehadiran Kim Jong Un di Singapura dengan menyediakan jaminan keamanan, pesawat khusus, dan pengawalan ketat menggunakan jet-jet tempurnya.
Sedangkan Vladimir Putin meski tidak memberikan bantuan kepada Kim Jong Un ketika pergi ke Singapura selalu menekankan bahwa tindakan militer AS kepada Korut akan membuat militer Rusia ‘tidak bisa diam saja’.
Dengan dukungan Rusia dan China yang sesungguhnya merupakan musuh utama AS itu, Kim Jong Un pun berani mengibuli Presiden Trump dan terus melanjutkan program pengembangan nuklirnya.
Source | : | BBC.com,Edition.cnn.com,South China Morning Post |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR