Intisari-Online.com - Sadako Sasaki adalah seorang gadis muda Jepang yang menjadi korban perang, namun dia tidak menanggapi semuanya dnegan amarah.
Dia menghadapinya dengan gerakan damai, sehingga meski dia telah tiada sejak 60 tahun yang lalu, kisahnya yang memilukan masih mengilhami harapan jutaan orang di seluruh dunia.
Pada tahun 1945, kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang dijatuhi bom oleh Amerika Serikat yang menghancurkan kedua daerah tersebut.
Serangan yang menjadi akhir dari konflik Perang Dunia II antar dua negara itu menewaskan lebih dari 140.000 orang.
Baca Juga: Jangan Cuci dan Pakai Lagi Kondom Bekas, Ini Bahayanya untuk Anda dan Pasangan
Baca Juga: Mulai 7 Agustus, Tak Akan Ada Lagi Konten Porno di Internet Indonesia
Ledakan di Hiroshima membuat Sadako Sasaki yang berusia dua tahun terlempar dari rumah keluarganya, namun secara ajaib dia selamat.
Nenek Sadako kembali ke rumah untuk mengumpulkan barang-barang yang bisa diselamatkan, tetapi kemudian dia tidak pernah kembali lagi.
Kemudian, ketika Sadako berusia 12 tahun, dia jatuh sakit dan didiagnosis dengan leukimia sebagai akibat dari radiasi ledakan.
Dokter mengatakan, Sadako hanya memiliki waktu satu tahun untuk hidup.
Baca Juga: MUI: Imunisasi Vaksin Nonhalal Hukumnya Bisa Jadi Wajib, Syaratnya...
Sementara, di rumah sakit teman Sadako, Chizuko datang menemuinya dengan membawa kotak kertas putih persegi.
Chizuko kemudian mengambil kertas tersebut dan melipatnya menjadi seekor bangau yang indah.
Source | : | news24.com,teachersofindia.org |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR