Sterilisasi, cuci tangan, dan antibiotik juga mengubah hasil bedah caesar.
Baca Juga: Lama Enggak Muncul di Layar Kaca, Stephen Chow Rupanya Sedang Gugat Uang Kompensasi Rp63 Miliar!
1867, Joseph Lister memperkenalkan semprotan karbol untuk disinfektan area operasi.
1876, Eduardo Porro, Profesor Obstetri di Pavia menganjurkan pengangkatan rahim setelah operasi caesar sebagai cara mengendalikan pendarahan.
Namun, pada tahun 1882, ahli kebidanan Jerman, Adolf Kehrer dan Max Sänger masing-masing mengembangkan metode untuk mencegah perdarahan dengan menggunakan jahitan untuk menutup luka.
Pada 1940, bedah caesar mulai umum dilakukan.
Baca Juga: Tak Ingin Lihat Istri-Istri Suaminya, Fatmawati Tak Pernah Jenguk dan Hadiri Pemakaman Bung Karno
Hal ini mengikuti kemajuan dalam penemuan antibiotik.
Selanjutnya, perbaikan teknik bedah, transfusi darah, dan prosedur antiseptik juga turut membuat prosedur ini lebih baik lagi.
Semua itu mengurangi risiko kematian yang terjadi pada bedah caesar.
Batas Aman Tahun 1985, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tingkat bedah sesar optimal adalah 10 hingga 15 persen dalam populasi tertentu.
Baca Juga: Jangan Segera Minum Setelah Makan, Dampaknya Buruk Bagi Kesehatan, Begini Penjelasannya
Rekomendasi ini diberikan bukan tanpa alasan.
Menurut WHO, jika operasi caesar dilakukan di atas tingkat tersebut, beban berlebihan akan terjadi untuk perawatan ibu dan anak baik sebelum dan sesudah persalinan.
Artinya, prosedur ini meningkatkan jumlah perempuan dan bayi untuk terpapar risiko yang terkait operasi.
Meski sudah diberi batasan, pada kenyataannya, di akhir abad ke-20 persentase operasi caesar di Amerika Serikat meningkat tajam.
Baca Juga: Perempuan Hamil Ini Meminum Cairan Pembersih yang Disajikan oleh McDonald's
Sebagian besar terjadi akibat peningkatan jumlah malpraktik dokter kebidanan untuk menemukan indikasi masalah dalam persalinan.
Pada awal abad 21, tingkat bedah caesar melebihi rekomendasi WHO.
Angka yang melonjak tinggi terlihat pada beberapa negara seperti Inggris, Australia, Jerman, Perancis, Italia, India, China, dan Brasil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Operasi Caesar, Berawal dari Ritual"
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Minum Air dari Sayuran Berlendir Ini Rupanya Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal Anda
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR