Tahun-tahun berlalu dan Bai Fang Li semakin tua tetapi dia masih bekerja dan terus berkontribusi pada panti asuhan.
Hingga total dia telah menyumbang lebih dari 52.708 dolar AS (Sekitar Rp764 Juta) ke panti asuhan antara tahun 1994 dan 1998.
Baca Juga : Kisah Kakek Dobri, 'Orang Suci' yang Menjadi Pengemis, Alasan di Baliknya Sungguh Mulia Sekali
Kemurahan hatinya dan ketidakegoisannya dipuji oleh publik sehingga ketika ia meninggal pada tahun 2005, publik membangun patung peringatan untuk menghormatinya di Taman Rekreasi Tianjing.
Kisah Bai Fang Li menunjukkan pada kita bahwa meski ia memiliki hidup yang pas-pasan ia tak pernah lupa membantu sesama.
Source | : | Goodtimes |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR