Intisari-Online.com - Seorang pria yang menyumbangkan sperma secara anonim pada 1980-an terkejut ketika dia menerima telepon dari seorang anak perempuan yang dia tidak pernah tahu sebelumnya.
Peter Peacock (68), awalnya mendapat surat dari organisasi yang bertanggung jawab atas klinik yang ia berikan donor sperma hampir 40 tahun yang lalu.
The Victorian Assisted Reproductive Treatment Authority (VARTA) mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki penyelidikan yang bersifat pribadi dan mungkin tidak berhubungan dengannya.
Masalah itu menyangkut catatan yang dipegang terkait dengan proyek yang mungkin pernah Peter bantu di Prince Henry's Institute.
Baca juga: Raline Shah Masih 'Jomblo' Pada Usia 33 Tahun: Beberapa Orang Ternyata Lebih Bahagia Saat Single
Ternyata anak kandungnya, Gypsy Diamond (36), berusaha mencarinya.
Hal ini mengejutkan Peter karena dia telah menyumbangkan spermanya secara anonim ke klinik Henry's Prince, di Melbourne, Australia, bertahun-tahun yang lalu.
Kakek yang telah bercerai itu tidak menyadari hukum baru telah berlaku di Victoria, Australia, pada tahun 2017 tentang mengungkap identitas mereka.
Peter tidak keberatan dihubungi dan memulai bertukar email dengan putrinya, Diamond.
Dia tahu putrinya saat pertama kali melihat fotonya.
"Tuhan maha kuasa, saya melihatnya dan saya tidak bisa menyangkal gadis itu," katanya.
"Dia anakku sejak awal."
Baca juga: Meski Lebih Melelahkan Dibanding Ibu Bekerja, Ibu Rumah Tangga Justru Lebih Bahagia
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR