"Maaf, Paduka Yang Mulia. Sebetulnya saya tadi sudah menelepon page," kata saya dengan berdebar-debar.
"Oh, tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Memang saya sengaja mencari kalian selama setengah jam ini. Saya ingin melihat perkembangan Harvey. Saya tidak tahu ia berada di London."
Harvey anjing yang bagus, sehingga sering dilamar pelbagai pembiak anjing di Inggris. Dengan suka hati Harvey melayani permintaan untuk menjadi pemacak. Anaknya tersebar di mana-mana.
Harvey berarti menghasilkan uang dan uang itu membantu membayar pemeliharaan anjing-anjing di Sandringham. Cuma saja si Harvey ini suka bikin repot, karena ia mengotori karpet-karpet istana yang mahal itu. Terpaksa saya mengikutinya di istana dengan berbekal cairan pembersih dan kertas tissue.
Anjing memberi banyak kebahagiaan kepada ratu. Kalau ratu sedang bepergian, anjing-anjingnya diurus oleli Ny. Fenwick dari Windsor, yang mempunyai lebih banyak anjing dari ratu (terakhir ratu memiliki sebelas).
Ratu cuma memberikan anak-anak anjingnya kepada orang-orang yang ia tahu akan memelihara binatang itu dengan baik.
Anjing ratu tidak selalu 'berdarah biru', sebab ada juga hasil 'kecolongan' dengan anjing lain. Kalau anjing itu mati, mereka dikuburkan di Sandringham.
Dulu kuburannya dideretkan dekat tembok, kini disebar di mana-mana, umpamanya saja di bawah pohon, dengan diberi tanda batu bernama.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Melotot Ketika Putri Diana Memilih Cincin Pertunangannya dengan Pangeran Charles
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR